Berawal dari Kesenangan, Widi Keteteran Layani Pelanggan

Widi mampu meraup untuk minimal Rp2 juta sebulan (Foto: Syamsul/Bingar)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Menjadi pengusaha diusia muda, bukanlah perkara mudah. Meski banyak yang bermimpi, namun sedikit yang bisa merintis usahanya sejak dini.

Banyak faktor yang membuat anak muda merasa berat memulai usahanya sehingga seringkali terhambat. Salah satunya adalah niat!

Jika kalian merasa seperti itu, nampaknya perlu mencontoh iktikad Widi (18), wanita muda asal Kelurahan Juhut Noval, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang.

Baca juga: Biar Diracik Tetep Asik

Diusianya yang masih belia, Widi mampu mencetak “rupiah”-nya sendiri dengan menjual berbagai camilan dengan nama Han Han Culinary.

“Sudah hampir tiga tahun sih jualan makanan kedai ala kafe gitu. (Alhamdulillah) sudah bisa dipesan secara online. Mulai dari jajanan anak-anak seperti telur gulung dan orang dewasa. Seperti banana nugget, roti kukus,” kata Widi, Kamis (5/11/2020).

Berbekal kedai yang hanya berukuran 3×4 meter di dekat rumahnya, Widi memulai usahanya itu sejak tiga tahun lalu. Berawal dari kesenangannya membuat berbagai varian makanan, kini mahasiswi salah satu universitas swasta di Pandeglang itu malah keteteran melayani pelanggan.

Baca juga 3 Skill yang Paling Dibutuhkan Perusahaan di Masa Covid-19

Soalnya dia menyebut, makanan yang dijajakannya itu mulai banjir order, tidak hanya pembeli yang memesan langsung, namun juga yang order melalui aplikasi.

“Karena memang suka banget sama masak itu, udah jadi hobi” ucapnya.

Widi menceritakan, makin banyaknya “lidah” yang menyukai makanannya, berefek pada pendapatan yang lumayan. Dalam satu bulan dia bisa meraup keuntungan bersih minimal Rp2 juta.

“Satu minggu bisa meraup keuntungan hampir Rp1 juta. Kalau satu bulan penuh biasanya tidak kurang di Rp2 juta itu keuntungannya. Untuk pembeli sih hampir sama saja mau yang datang langsung atau order via online juga. Tapi kebanyakan order melalui aplikasi,” bebernya.

Baca juga: Pawon Indra, Sajikan Kuliner Khas yang Serba di Bakar Pakai Kayu

Salah satu faktor yang membuat usahanya digandrungi, karena menjajakan makanan yang mengikuti zaman. Bahkan dia mengaku selama pandemi usahanya tidak berdampak signifikan.

“Selama masa pandemi berlangsung tidak membawa dampak ke usaha. Karena penghasilan yang didapat masih tetap saja stabil seperti hari-hari biasanya,” imbuh wanita berhijab itu.

Baca juga: Di-PHK Akibat Pandemi, Kang Basit Bikin Bubur Beromzet Puluhan Juta

Widi menambahkan, ia tidak pernah mengikuti pelatihan khusus memasak. Kemampuannya itu didapat secara otodidak dari keluarga. Pengusaha muda ini pun menyarankan teman-teman seusianya, agar tidak selalu berpikir bagaimana mencari peluang pekerjaan.

“Ya mungkin, sekarang itu jangan berpikir bagaimana kita dapat kerja. Tapi ubah semua itu dengan bagaimana caranya kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Kuncinya satu yaitu tekun dan ikhlas dalam menjalani apa yang kita kerjakan,” tutupnya yakin. (Syamsul/Red)

Berita Terkait