JAKARTA, BINGAR.ID – Pasca dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, pemerintah tengah menyusun peta jalan (roadmap) vaksinasi tersebut.
“Bapak Presiden meminta agar roadmap pemberian vaksin diselesaikan minggu ini,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto seperti yang dikutip dari laman Setkab, Selasa (13/10/2020).
Baca juga: Pemerintah Tetapkan Lima Kelompok Prioritas yang Dapat Vaksin Covid-19. Siapa Lebih Dulu?
Airlangga mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 akan diberikan kepada 5 kelompok sasaran. Sasaran pertama, kata Airlangga, adalah garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19, termasuk di dalamnya medis dan paramedis, TNI/Polri, aparat hukum, dan pelayanan publik sebanyak 3,4 juta orang.
Sasaran kedua, masyarakat, tokoh agama, dan perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW) sebanyak 5,6 juta orang. Sasaran ketiga, seluruh tokoh/tenaga pendidik mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, sampai sederajat perguruan tinggi, sebanyak 4,3 juta orang.
Sasaran keempat, aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan legislatif) sebanyak 2,3 juta penerima vaksin. Sasaran kelima, Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan sebanyak 86 juta orang.
“Ini subtotalnya 102 juta (orang) dan masyarakat yang usianya antara 19-59 tahun sebesar 57 juta (orang), total 160 juta (orang),” katanya.
Baca juga: BPJS Kesehatan Sudah Siapkan Jutaan Data Peserta Penerima Bantuan Vaksin Covid-19
Terkait pengadaan vaksin, pemerintah terus mengupayakan kerja sama dengan sejumlah pihak serta mendorong produksi vaksin merah putih. Perusahaan pembuat vaksin Sinovac, Sinopharm, dan Cansino telah menyampaikan komitmennya untuk memasok vaksin.
Saat ini Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN juga sedang melakukan negosiasi final dengan AstraZeneca untuk pengadaan 100 juta dosis vaksin
“Sinovac, kita sudah punya schedule detail pengadaan 143 juta (dosis) dan seluruhnya awalnya akan bekerja sama dengan Bio Farma. Dengan Sinopharm, di tahun 2020 ini sekitar 15 juta (dosis). Kemudian juga dengan CanSino menjanjikan kita sekitar 100 ribu (dosis) di akhir Desember dan tahun depan sebesar 15 juta (dosis),” tutup politisi Golkar itu. (Ahmad/Red)