76% Investasi Kota Cilegon Tahun 2020 Disumbang Perusahaan Asing

Ilustrasi investasi industri

Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan III tahun 2020, mencapai Rp9,847 triliun. (Pixabay)

CILEGON, BINGAR.ID – Kota Cilegon masih menjadi magnet bagi perusahaan asing untuk berinvestasi di daerah tersebut. Soalnya berdasarkan catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan III tahun 2020, mencapai Rp9,847 triliun dari 67 perusahaan.

Angka itu jauh melampaui capaian Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang hanya masuk sebesar Rp3,156 triliun dari 30 perusahaan.

Baca juga: Realisasi Investasi Indonesia di Kuartal III Capai Rp611,6 Triliun

Kepala DPMPTSP Kota Cilegon Wilastri Rahayu mengatakan, dari investasi yang masuk, bukan hanya pembukaan perusahaan baru. Melainkan banyak juga perusahaan yang melakukan pengembangan usaha.

“Beberapa perusahaan yang investasinya besar seperti PT. Lotte Chemical Indonesia, PT. Indo Raya Tenaga, PT. Chandra Asri Petrochemical,” sebutnya, Selasa (24/11/2020).

Adapun realisasi investasi di Cilegon hingga triwulan III 2020 sudah mencapai Rp13 triliun. Jumlah itu melebihi target yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp6,75 triliun. Mantan Sekretaris Inspektorat Cilegon ini menyebut, bertambahnya nilai investasi tersebut karena iklim usaha di Kota Baja dinilai kondusif.

“Selain itu, investasi yang masuk sebagian besar industri padat modal yang memang dibangun menggunakan teknologi modern yang membutuhkan biaya tinggi,” sambungnya.

Baca juga: Pemerintah Pangkas Daftar Negatif Investasi, Kini Sisa Enam Bidang

Berkaca pada capaian itu, tambah Wilastri, adanya dampak pandemi Covid-19 dinilai tidak memengaruhi industri di Kota Cilegon. Meskipun ada beberapa industri yang terdampak dan harus melakukan efisiensi tenaga kerja.

“Bahkan, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, realisasinya meningkat tajam. Pada 2019 hingga triwulan III capaian realisasi invetasi hanya sekitar Rp5,3 triliun. (Aditya/Red).

Berita Terkait