PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sebanyak 45 ribu warga tidak mampu di Kabupaten Pandeglang yang terdampak pandemi Covid-19 mulai menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari dana desa.
Pembagian Bansos tersebut secara simbolis diserahkan Pemkab Pandeglang kepada penerima di Desa Palembang, Kecamatan Cisata, Rabu (20/5/2020).
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk hadirnya pemerintah di tengah pandemi Covid-19 yang dialami masyarakat. Soalnya pandemi ini diakui membuat sektor ekonomi warga anjlok.
“Oleh sebab itu kami (Pemerintah-red) hadir membantu untuk meringankan beban masyarakat, “kata Irna.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah usat, Provinsi Banten dan Pemkab Pandeglang juga sudah menggelontorkan berbagai Bantuan Sosial bagi masyarakat.
Ada sekitar 88.288 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berhak memperoleh BST dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp600 ribu selama 3 bulan.
Skema bantuan sosial lainya datang dari Pemprov Banten sebanyak 44.673 Kepala Keluarga yang memperoleh bantuan tersebut dengan nominal bantuan sebesar Rp500 ribu selama 3 bulan.
Sementara bantuan dari Pemkab Pandeglang sebanyak 7.228 KK dengan nominal bantuan sebesar Rp500 per bulan selama 3 bulan.
“Saya berharap bantuan ini pergunakan dengan sebaik-baiknya, belanjakan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti beras, ikan, sayur mayur serta kebutuhan pokok lainya yang sangat dibutuhkan. Jangan sampai bantuan ini digunakan untuk keperluan yang dianggap tidak penting,” pesannya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang Doni Hermawan menambahkan, BLT yang diberikan kepada masyarakat sebesar Rp600 ribu untuk tiga bulan.
“Sesuai dengan peraturan yang berlaku bahwa untuk pencairan dana desa ini masyarakat berhak menerima bantuan selama 6 bulan, dimana selama 3 bulan masing-masing mendapatkan bantuan dengan nominal Rp600 ribu dan 3 bulan tersisa yaitu sebesar Rp300 ribu,” bebernya.
Namun demikian, penyaluran kali ini baru didistribusikan bagi 33 desa. Sementara 293 desa lainnya menyusul sambil dilakukan verifikasi agar tidak ada penerima ganda.
“Ya sementara baru 33 desa dulu yang lain menyusul sambil cek data agar enggak ada yang dobel,” tuturnya. (Barra/Red).