LEBAK, BINGAR.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyebut, tahun ini akan membangun 34 unit sekolah baru (USB) untuk tingkat SMA/SMK dan Sekolah Khusus (SKh) Negeri.
Hal itu diungkapkan Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) saat berkunjung ke SMAN 4 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh Picu Angka Putus Sekolah dan Perkawinan Anak
Untuk Kabupaten Lebak, akan dibangun 13 sekolah baru bagi sekolah yang masih menumpang di sekolah lain (filial). Termasuk SMAN 4 Rangkasbitung yang masih menumpang di SDN 1 Citeras.
“Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan berkualitas. Saat ini kita di SDN 1 Citeras yang selama ini menjadi tempat bagi SMAN 4 Rangkasbitung,” ungkap Gubernur.
WH menuturkan, sebanyak 13 SMA/SMK Negeri yang menjadi kewenangan Pemprov Banten belum memiliki gedung sekolah di wilayah Kabupaten Lebak.
“Tahun ini kita harapkan bisa membangun dan menyelesaikan gedung sekolah yang berstandar,” ungkapnya optimistis.
Baca juga: Kemenhub Larang Pelajar SMP dan SMA Gunakan Motor ke Sekolah
Sebagai informasi, Pemprov Banten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Tahun 2021 akan membangun 34 unit sekolah baru (USB) SMA/SMK dan Sekolah Khusus (SKh) Negeri yang menjadi kewenangan Pemprov Banten atau 435 ruang kelas baru (RKB)
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani mengatakan, ada 13 sekolah SMA/SMK Negeri di Kabupaten Lebak yang menjadi kewenangan Pemprov Banten masih menumpang di sekolah lain.
”Rencananya akan dibangun tahun ini dengan menggunakan anggaran murni 2021,” jelasnya.
Baca juga: Tetapkan Corona Sebagai KLB, Gubernur Banten Liburkan Sekolah Dua Pekan
Dikatakan, 13 sekolah itu menumpang belajar di gedung SD dan SMP serta madrasah yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan masyarakat setempat.
”Kami berkomitmen menyediakan sekolah yang layak pada jenjang pendidikan SMA dan SMK di Provinsi Banten. Karena saat ini Provinsi Banten fokus pada peningkatan daya saing sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pelayanan dan infrastruktur pendidikan,” tutupnya. (Ahmad/Red)