SERANG, BINGAR.ID – Luas panen padi di Provinsi Banten pada tahun 2022, diprediksi alami peningkatan sebesar 20,21 ribu hektare menjadi 338,45 ribu hektare. Kenaikan itu setara dengan 6,35 persen dibanding tahun lalu yang tercatat sebesar 318,25 ribu hektare.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Dody Herlando menyebut, hasil panen padi Banten sepanjang Januari−September 2022 sudah mencapai 287,26 ribu hektare. Jumlah itu mengalami peningkatan sekitar 13,74 ribu hektare dibandingkan Januari−September tahun lalu yang hanya mencapai 273,52 ribu hektare.
“Sementara itu, potensi luas panen padi pada Oktober−Desember 2022 diperkirakan sekitar 51,19 ribu hektare,” katanya, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Luas Panen dan Produksi Padi di Banten Tahun 2020 Diprediksi Meningkat 21,72 Ribu Hektare
Dody menjelaskan, realisasi luas panen itu berdampak pula terhadap produksi padi Banten sepanjang Januari−September 2022 yang diperkirakan sebesar 1,52 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), atau mengalami peningkatan sekitar 133,38 ribu ton GKG setara 9,61 persen dibandingkan Januari−September 2021 yang sebesar 1,39 juta ton GKG.
“Berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA) padi September 2022, potensi produksi padi sepanjang Oktober−Desember 2022 adalah 255,89 ribu ton GKG,” bebernya.
“Dengan demikian, total produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 1,78 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 173,57 ribu ton GKG dibandingkan 2021 yang sebesar 1,60 juta ton GKG,” sambung Dody.
Baca juga: Produksi Padi Pandeglang Tahun 2021 Naik 32 Ribu Ton
Dia membeberkan, tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi tertinggi pada 2022 adalah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Serang.
“Adapun tiga kabupaten/ kota dengan potensi produksi padi terendah yaitu Kota Cilegon, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan,” ucap Dody.
Produksi padi diperoleh dari hasil perkalian antara luas panen (bersih) dengan produktivitas. Luas panen tanaman padi di lahan sawah harus dikoreksi dengan besaran konversi galengan. Sementara itu, untuk luas panen tanaman padi di lahan bukan sawah, luas galengan dianggap tidak ada (tidak dikoreksi dengan besaran konversi galengan).
Baca juga: Nasib Buruh Tani saat Panen Padi Tiba, Penghasilan Tergerus Mesin Combine
“Sementara produksi beras diperoleh dari hasil konversi produksi padi menjadi beras dengan menggunakan angka konversi gabah ke beras dan mempertimbangkan proporsi gabah/beras yang susut/tercecer dan untuk penggunaan nonpangan. Produksi padi dan beras dihitung pada level kabupaten/kota,” katanya.
Namun demikian, luas panen Banten masih jauh dari tiga provinsi lain di Pulau Jawa. Luas panen tertinggi didominasi oleh Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat yang masing-masing mampu menghasilkan luas panen sebesar 1,7 juta hektare. Banten berada didelapan besar provinsi dengan Luas Panen Padi Terbesar pada 2022. (Ahmad)