20 Hektare Sawah Baru Tanam di Pagelaran Terendam Banjir

Sawah Terendam Banjir

Puluhan hektare sawah padi yang baru ditanam di Pagelaran, Pandeglang terendam banjir. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Puluhan hektare sawah di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang terendam banjir yang terjadi sejak Selasa (1/3/2022). Sekitar 20 hektare sawah yang baru ditanam padi usia puluhan hari terendam.

“Memang di Pagelaran ada beberapa yang mulai melakukan proses penanaman kembali dari umur 1-10 HST (Hari Setelah Tanam), kemudian 1-20 HST. Itu kurang lebih ada 20 hektare yang terendam banjir,” Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) Pandeglang, Uun Junandar, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Pandeglang Kembali Dilanda Banjir, Tujuh Kecamatan Terdampak

Selain sawah yang baru ditanam, banjir di kawasan Pandeglang Selatan juga ikut merendam belasan hektare sawah persemaian padi. Data sementara, sawah persemaian padi yang terendam itu berada di Kecamatan Patia dan Pagelaran.

“Hasil inventarisir sementara yang kami terima, itu luasan sawah yang terendam bentuknya persemaian. Ada dua kecamatan, Patia ada sekitar 8 hektare persemaian yang terendam dan di Pagelaran ada sekitar 9.8 hektare persemaian yang terendam,” sebutnya.

Baca juga: Selain Banjir, Hujan Deras di Pandeglang Sebabkan Jembatan Ambruk

Namun jumlah itu diperkirakan lebih luas. Sebab saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap area persemaian yang terendam. Mengingat banjir juga menggenang di Kecamatan Panimbang yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan Pandeglang.

“Kami sedang menginventarisir luasan sawah yang terendam banjir di Kabupaten Pandeglang, khususnya di daerah selatan,” katanya.

Baca juga: Lima Desa di Pandeglang Masih Tergenang Banjir

Meski belasan hektare sawah persemaian itu terendam, namun Uun memperkirakan kerugian yang ditimbulkan tidak signifikan. Soalnya, lahan sawah persemaian yang terendam itu baru saja panen pada periode Januari-Februari lalu.

“Hampir sebagian besar wilayah-wilayah yang kena dampak banjir sudah panen pada Januari-Februari kemarin. Jadi dari data yang dikumpulkan oleh petugas di lapangan, mudah-mudahan dampaknya tidak signifikan terhadap tanaman padi dan lebih khususnya tidak berdampak pada produksi tahun 2022,” harapnya. (Ahmad).

Berita Terkait