YPUI Ajak Ratusan Siswa SD Mengenal Manfaat Mangrove Untuk Kehidupan

Foto bersama siswa SD bersama boneka si Mangrov usai kegiatan pengenalan lingkungan di sekolah. Adytia

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Yayasan Planet Urgensi Indonesia (YPUI) lakukan gerakan kampanye lingkungan pada sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) yang berada di Kabupaten Pandeglang, diantaranya SDN 04 Citereup, SDN Kalanganyar 01, SDN Teluk 01, SDN Labuan 03, SDN Mekarsari 02 dan SDN Perdana 03.

Gerakan kampanye lingkungan di sekolah, atau School Visit yang berlangsung di Sekolah Dasar Negeri 4 Citeurep, Kecamatan Panimbang pada beberapa waktu lalu lalu, diajak mengenal serta memahami fungsi dari ekosistem mangrove yang sangat penting untuk kehidupan manusia dimasa mendatang.

Baca Juga : Guna Pemulihan Ekosistem Pesisir, BTNUK Siap Jalin Kerjasama Dengan YPUI

Koordinator Projek Reforestasi Mangrove YPUI, Mulyono mengatakan, kunjungan untuk kampanye lingkungan ke tersebut, merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk menyambut hari mangrove dunia atau “Internasonal Mangrove Day” yang diperingati setiap tanggal 26 Juli.

“Kegiatan kunjungan ke sekolah ini, dalam rangka mengenalkan serta memberi pemahaman kepada siswa dan siswi tingkat sekolah dasar tentang pentingnya ekosistem mangrove, untuk kehidupan manusia di masa mendatang, yang kemudian akan dilanjut pada siswa siswi di jenjang SMP dan SMA,” jelas Mulyono saat dihubungi via telepon selulernya. Selasa 27 Juni 2023.

Baca Juga : Bersama Sejumlah Komunitas, FPTK Banten Lakukan Edukasi TERANG

Dijelaakannya juga, selain melakukan penyadartahuan tentang manfaat serta fungsi dari tanaman mangrove, YPUI di tahun 2023 ini akan melaksanakan program rehabilitasi ekosisitem pesisir dengan melakukan penanaman mangrove di berbagai lokasi di Kabupaten Pandeglang, salah satunya di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).

“Selain penyadartahuan tentang Lingkungan, Melalui Proyek MERCI, YPUI pada tahun 2023 akan melakukan penanaman sebanyak 200.000 tanaman mangrove dan tanaman pantai di berbagai lokasi di Kabupaten Pandeglang di Kawasan TNUK dan di luar Kawasan TNUK sebagai langkah rehabilitasi ekosistem pantai yang rusak akibat tsunami Selat Sunda yang terjadi pada akhir 2018 lalu,” tambahnya.

Baca Juga : Dalam Program Konservasi Terumbu Karang, FPTK Teken Fakta Integritas

Sementara itu, Alfin seorang Guru di SDN 3 Labuan sangat mengapresiasi dengan Yayasan Planet Urgensi Indonesia yang telah memberikan sosialisasi pengenalan mangrove kepada anak didiknya pada beberapa waktu lalu, karena menurutnya generasi muda harus diberi pemahaman mengenai pentingnya menjaga lingkungan untuk kehidupan dimasa mendatang.

“Kami juga berharap sosialisasi ini bisa terus dilakukan, bahkan kami dari SDN 3 Lalbuan siap jika diajak untuk praktek langsung untuk melakukan penanaman mangrove, agar para siswa-siswi kami tertanam rasa cinta terhadap alam sekitar,” ujarnya.

YPUI di tahun 2023 merencanakan mengunjungi 14 sekolah dari SD hingga SMA untuk tujuan meningkatkan kesadaran anak-anak usia dini untuk cinta terhadap lingkungan dan secara khusus ekosistem mangrove yang memiliki manfaat besar bagi lingkungan dan kehidupan manusia. (Adytia)

Berita Terkait