BANTEN, BINGAR.ID – Nelayan dan masyarakat Banten yang tinggal di pesisir pantai yang berhadapan dengan laut selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan, untuk mewaspadai gelombang tinggi dalam waktu dekat ini.
Soalnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku sejak tanggal 6 Mei hingga 8 Mei 2020 pukul 19.00 WIB.
Kepala Sub Bidang Analisis dan Prediksi Meteorologi Maritim pada BMKG, Rismanto Efendi menyebut, Laut Jawa berpeluang terjadi gelombang tinggi yang berkisar 1,25 meter-2,5 meter.
Sementara perairan Selat Sunda dan Selatan Banten diprediksi akan lebih tinggi dengan peluang terjadi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter.
“Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, kapal kargo. Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi
agar tetap selalu waspada,” pesannya dalan siaran pers yang diterima Bingar.id, Kamis (7/5/2020).
Sementara Plt Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal menjelaskan, potensi gelombang tinggi terjadi karena adanya bibit siklon tropis “965” yang terdeteksi di Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung.
“Keberadaan siklon tropis ini mengakibatkan pertumbuhan awan hujan disekitarnya, antara lain di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat,” jelasnya.
Maka dari itu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena diperkirakan daerah-daerah tersebut berpotensi terkena dampak berupa hujan lebat dan angin kencang.
“Selain itu potensi gelombang laut dengan ketinggian lebih dari tiga meter berpotensi terjadi di wilayah perairan barat Bengkulu hingga Lampung, perairan Selat Sunda bagian Selatan, perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Jawa,” tandasnya. (Ahmad/Red).