SERANG, BINGAR.ID – Selama bulan Januari hingga November 2020, layanan Serang Siaga sudah menerima 33.196 panggilan, dengan total panggilan yang terjawab sebanyak 27.485 panggilan, dengan intensitas panggilan yang benar-benar seputar kegawatdaruratan adalah 190 panggilan.
“Selebihnya adalah panggilan prank, ghost atau larangan,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang W. Hari Pamungkas, Sabtu (27/11/2020).
Baca juga: Pelayanan Dishub Kota Serang Paling Banyak Diadukan
Melihat hal itu, bisa disimpulkan banyak masyarakat yang belum bisa membedakan dimana panggilan yang berjenis layanan darurat dan layanan kemanusiaan.
“Bersama tujuan ini pula lah menjadi pedoman pentingnya kehadiran layanan Serang Siaga 112 dengan kerjasama dari semua elemen yang ada, seperti OPD maupun pejabat vertikal. Ini menjadi penting dengan adanya saran dan masukan yang baik terkait program, SOP dan hal lainnya,” jelas Hari.
Baca juga: Rusunawa untuk Isolasi Pasien Covid di Kota Serang Masih Sepi
Siaga 112 merupakan layanan kegawadaruratan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam penanganan keadaan gawat darurat (emergency) secara terpadu melalui pengintegrasian layanan kegawatdaruratan pada Organisasi Perangkat Daerah/Unit Pelaksanan Teknis, instansi pemerintah dan instansi terkait lainnya ke dalam layanan nomor tunggal, yakni 112.
Adapun tujuan dari layanan serang siaga 112 ini adalah membentuk sistem pusat panggilan darurat yang terpadu, mempermudah masyarakat dalam penanggulangan keadaan darurat, mempercepat penanggulangan keadaan darurat dan mempermudah koordinasi antara instansi. (Syamsul/Ahmad/Red)