BINGAR.ID – Selama bulan puasa, sebagian besar orang mengalami gangguan siklus tidur karena harus bangun lebih awal untuk menunaikan sahur. Namun tak jarang dari kita langsung kembali melanjutkan tidur usai menyantap sahur lantaran tak kuat menahan kantuk.
Padahal kebiasaan itu mengandung bahaya bagi kesehatan. Pasalnya, langsung tidur setelah sahur dapat mengganggu pencernaan karena tubuh akan bekerja lebih ekstra untuk mencerna makanan. Bahkan hanya berbaring saja tanpa benar-benar tidur dapat memicu masalah seperti refluks asam.
Karenanya, tegak adalah posisi tubuh yang lebih paling baik untuk mencerna makanan serta memungkinkannya menyerap makanan dengan mudah. Meski tak bisa disangkal bahwa berbaring setelah makan memang terasa nyaman.
Untuk tetap menjaga kesehatan Anda selama menjalani puasa, kenali tujuh bahaya yang mengintai jika kebiasaan tidur setelah sahur tidak diubah.
1. Refluks
Refluks asam atau istilah medisnya Gastro-esophageal Reflux Disease (GERD) terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya. Ini biasanya disebabkan oleh pengaruh gravitasi yaitu perubahan posisi menjadi telentang.
2. Menurunkan kualitas tidur
Kebiasaan langsung tidur setelah sahur, terutama makan makanan berlemak dapat menurunkan kualitas tidur. Saat kenyang, Anda mungkin akan terasa mengantuk, tetapi akan muncul perasaan gelisah sehingga membuat mudah terbangun saat tidur.
3. Menaikan berat badan
Sudah jadi rahasia umum bahwa dampak dari kebiasaan langsung tidur usai makan membuat berat badan melonjak naik. Tak heran, ketika Ramadan banyak orang bukan bertambah kurus tapi justru sebaliknya.
Hal ini disebabkan Anda mengonsumsi lebih banyak kalori ketimbang yang dibakar. Kurangnya aktivitas fisik saat berpuasa dan langsung pergi tidur usai makan membuat tubuh menimbun lemak karena Anda tidak memberikan kesempatan untuk membakar kalori yang masuk.
4. Meningkatkan asam lambung
Setiap kali kita makan dan makanan melewati tenggorokan, tahapan selanjutnya adalah makanan masuk ke dalam esofagus yang berfungsi melumat serta mengantarkan makanan ke lambung.
Ketika sampai di lambung, konsistensi makanan sudah menjadi halus menyerupai cairan atau pasta. Jika proses cerna tak sempurna, makanan yang masih kasar dalam lambung dapat mengiritasi dinding lambung dan memicu asam lambung.
5. Sakit tenggorokan
Langsung tidur setelah sahur juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Sensasi panas tak cuma dirasakan di dada saja tetapi juga di daerah tenggorokan. Ini disebabkan oleh efek lanjutan refluks asam atau GERD.
ketika tubuh berbaring dengan perut penuh, katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya membuat asam lambung mudah naik ke tenggorokan dan menimbulkan sensasi terbakar pada tenggorokan. Jika kondisi itu dibiarkan memperburuk akan menyebabkan peradangan.
6. Sembelit
Biasanya, pengosongan lambung manusia membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga jam setelah makan. Dengan posisi berbaring atau tiduran dapat menghambat proses pengosongan lambung.
Jika ini terus terjadi bisa memicu sembelit atau kesulitan buang air besar. Untuk mencegahnya, hindari makanan yang tinggi lemak, gula, dan kafein dalam menu sahur. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran agar proses pencernaan menjadi lebih lancar.
7. Serangan jantung
Kebiasaan langsung tidur setelah makan ternyata punya dampak yang sama buruknya dengan meluapkan emosi yang meledak-ledak, mengutip ScienceDaily. Menurut penelitian, orang yang makan berat dan langsung tidur kurang dari dua jam saja 2,8 kali lebih mungkin mengalami peningkatan tekanan darah sepanjang malam.
Apabila tekanan darah tidak kunjung turun dan terus-menerus terjadi dalam waktu yang lama, akan meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya.
Sudah tahukan bahaya tidur setelah sahur? Jadi, sebaiknya Anda mulai mengubah kebiasaan itu. Waktu yang ideal untuk bisa melanjutkan tidur setelah sahur adalah tiga jam, seiring dengan kemampuan durasi tubuh dalam mencerna makan.
Jika langsung tidur kurang dari waktu cerna yang direkomendasikan, akan berdampak mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi tubuh. (Ahmad/Red).