PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mencatat, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pandeglang selama Desember 2023 hingga Januari 2024, kasusnya tergolong cukup tinggi, bahkan sampai ada korban meninggal dunia sebanyak 3 orang, akibat DBD tersebut.
Hal ini diungkapkan Dian Handayani, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pandeglang, yang menurutnya. Berdasarkan laporan kewaspadaan penyakit yang masuk ke pihaknya, kasus DBD di bulan Desember 2023 sebanyak 273 kasus, dengan penambahan di Januari 2024 sebanyak 35 kasus.
Baca Juga : Sejak Awal Tahun 2024, RSUD Berkah Tangani Ratusan Pasien DBD
“Sejak Desember 2023 hingga Januari 2024, kasus DBD yang masuk ke Dinkes ada 308 kasus, yang merupakan akumulasi dari 273 kasus di Desember dan 35 kasus di Januari. Sedangkan untuk data bulan Februari, kita belum mendapatkan updatenya, baru ada info meninggal dunia 3 orang akibat DBD ini,” jelas Dian, Jumat 23 Februari 2024.
Dikatakanya juga, tiga orang yang meninggal dunia akibat DBD tersebut, merupakan warga dari Kecamatan Karang Tanjung, Panimbang dan Kadu Hejo.
Baca Juga : Selama 2023, Kasus DBD di Pandeglang Mencapai 463 Penderita
“Kita baru mendapatkan informasi ada tiga orang meninggal dunia akibat DBFlD dari tiga kecamatan di Pandeglang pada bulan ini (Februari 2024), sementara data kasus DBD nya di bulan Januari ini, kita belum bisa rilis, karena belum masuk semua laporannya ke kita,” tambahnya.
Menurut Kabid P2P Dinkes Pandeglang ini, bahwa penyebab tingginya kasus DBD di Pandeglang, diakibatkan kurang adanya kesadaran masyarakat, mengenai pola hidup bersih dan sehat, sehingga potensi tumbuh kembangnya jentik DBD menjadi makin besar.
“Jangan anggap penderita demam itu hal yang biasa, apalagi demamnya diakibatkan gigitan nyamuk DBD. Pasalnya, jika kasus DBD ini lambat penanganannya, bisa berdampak fatal, hingga meninggal dunia,” tegas Dian.
Baca Juga : Masuki Musim Hujan, Dinkes Imbau Warga Waspada DBD
Diakuinya juga, selama ini Dinkes Pandeglang telah berupaya melakukan pencegahan dengan melakukan fogging, maupun sosialisasi cegah penyebaran nyamuk Aedes Aegypti (DBD) dengan melakukan gerakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur) pada masyarakat.
“Meskipun tidak dapat kita penuhi semua permintaan fogging bagi daerah terdampak DBD, namun kita sudah lakukan upaya itu. Maka itu, sekali lagi kami mengimbau pada warga Pandeglang secara luas, untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta galakan gerakan 3 M dilingkungan kita,” pungkasnya. (Sendi/Adyt)