PANDEGLANG, BINGAR.ID – Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten, terus bergerak dan menjalin kerjasama dengan sejumlah elemen masyarakat, pemerintah, pengusaha, akademisi, organisasi masyarakat (Ormas) dan Pers, atau yang disebut Pentahelix, demi suksesnya Gerakan Membangun Terumbu Karang (Gerbang Terang)
Gerbang Terang yang dilakukan F-PTK Banten ini, sebenarnya telah berjalan sejak tahun 2020, yang semula bernama Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang (GRTK), pasca terjadinya Tsunami Selat Sunda tahun 2018 lalu di perairan Banten, yang mengakibatkan sebagian besar biota laut, khususnya terumbu karang, hancur dampak terjangan Tsunami tersebut.
Baca Juga : Boedak Saung Bersama AMS, Gelar “Tasyakuran” Sambut Presiden dan Wakil Presiden Baru
Ketua F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna mengaku, bahwa Gerbang Terang yang lebih dikonsentrasikan di perairan pulau-pulau yang ada di wilayah Pandeglang dan Serang tersebut, diyakininya tidak bisa terwujud, serta berjalan dengan maksimal, tanpa adanya dukungan dari semua pihak, khususnya unsur pentahelix.
“Konservasi terumbu karang ini sudah kita gagas dan jalankan sejak tahun 2020 lalu, dengan mengkonsentrasikan penanaman di perairan Pulau Badul, Liwungan dan Tunda, melalui metode penanaman menggunakan media Rak Laba-Laba,” jelas Nurwarta Wiguna, Minggu 29 Juni 2025.
“Gerakan ini tidak akan bisa sukses, tanpa dukungan dari sejumlah pihak. Dimana sejak tahun 2020 hingga kini, kita selalu berjalan bersama pihak-pihak yang bisa disebut unsur Pentahelix, namun baru akhir 2024 hingga hari inilah, kita mantapkan kerjasama dari sejumlah unsur pentahelix ini, melalui komitmen PKs,” sambungnya.
Baca Juga : Melalui Program TJSL, FPTK Berhasil Tanam 7.700 Fragmen Karang di Liwungan
Dikatakannya juga, bahwa sampai saat ini, F-PTK Banten telah menjalin kerjasama dalam bentuk MoU, maupun PKs, dengan unsur pengusaha, akademisi dan ormas, yang selanjutnya akan terus didorong, untuk juga melakukan komitmen-komitmen berupa MoU maupun PKs, dengan unsur Pers maupun pemerintah kedepannya.
“Sebenarnya, kerjasama yang ada pada unsur pentahelix ini, sudah berjalan. Tapi kami ingin komitmen ini bisa tertuang dalam sebuah perjanjian kerjasama berupa MoU maupun PKs, agar Gerbang Terang yang kami usung ini, benar-benar bisa lebih masif lagi gerakannya. Seperti halnya malam ini, kita tandatangani kesepakatan, atau MoU dengan ormas Boedak Saung, demi Laut Bersih, Sehat dan Produktif,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Boedak Saung Barokah Putra Mandiri (Boedak Saung) Mardiana Tirtalaksana, mengaku bahwa organisasinya tersebut, sebenarnya sudah berkomitmen dan berjalan bersama F-PTK Banten, sejak program Gerbang Terang ini masih disebut GRTK. Tapi untuk lebih menguatkan komitmen itu, pihaknya mengaku sangat sepakat dikuatkan melalui penandatanganan MoU tersebut.
Baca Juga : Hasilkan Program Unggulan, Rakeda Boedak Saung Pandeglang Berjalan Dinamis
“Walaupun kami sejak tahun 2020 sudah berjalan bersama, tapi komitmen itu tidak pernah tertuang dalam sebuah kerjasama yang saling mengikat. Sehingga dengan adanya kesepahaman melalui penandatanganan kontrak kerjasama, atau MoU ini, mudah-mudahan ini akan lebih mengikat kita untuk lebih peduli lagi dengan gerakan konservasi terumbu karang ini,” aku Mardiana.
“Maka itu, kami mengajak kepada seluruh unsur masyarakat lainnya, mari bergabung melestarikan terumbu karang. Jangan rusak alam dan lingkungan kita, karena itu merupakan sumber kehidupan, yang banyak orang tidak menyadarinya,,” pungkasnya. (Adytia)