Tersedia 717.447 ton, Stok Gula Tiga Bulan Kedepan Aman

Stok gula

Ilustrasi. Ketersediaan gula nasional per April sebesar 717.447 ton cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sejak Mei hingga Juli 2021. (Agri)

JAKARTA, BINGAR.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan gula nasional tiga bulan kedepan. Sekretaris Ditjen Perkebunan Kementan Antarjo Dikin mengatakan, pihaknya mencatat ketersediaan gula nasional per April sebesar 717.447 ton cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sejak Mei hingga Juli 2021.

“Kebutuhan gula saat ini rata-rata per bulan 229.478 ton, sehingga persediaan gula sebesar 717.447 ton cukup untuk tiga bulan ke depan,” katanya, Minggu (23/5/2021).

Baca juga: Empat Pemanis Alami Pengganti Gula

Dia menerangkan, persediaan gula hingga 16 Mei 2021 tersebar dibeberapa pihak yakni pabrik gula 226,967 ton (32%), pedagang 151,594 ton (21%), petani 10,143 ton (2%) dan paling banyak tersebar di pasar dan rumah tangga yakni 328,743 ton (46%).

Ketersediaan gula yang cukup untuk beberapa waktu ke depan memberikan kesempatan petani tebu untuk mengolah kebunnya.

“Sekarang ini masih belum masuk proses panen tebu. Juni baru akan tebang pohon tebu. Biasanya Agustus puncak persediaan gula. Sebelumnya, puasa dan Lebaran kemarin kami semua sempat mengkhawatirkan produksi gula mengingat belum masuk musim panen tebu. Ada impor gula, tetapi hanya untuk cadangan untuk antisipasi kalau terjadi gejolak permintaan gula,” tuturnya.

Baca juga: Sukseskan Indonesia Spice Up The World, Kemendes Petakan Produk Unggulan Desa

Gula menjadi perhatian penting Kementerian Pertanian sehingga memasukkan swasembada gula menjadi program Super Prioritas Ditjen Perkebunan.

Program tersebut diupayakan melalui identifikasi target areal intensifikasi 200.000 hektare dan ekstensifikasi 50.000 hektare, peningkatan kapasitas pabrik gula, target produksi 678.000 ton (intensifikasi ekstensifikasi), penyiapan plasma dalam kemitraan Pabrik Gula (PG) BUMN dan swasta serta penyiapan benih untuk swasembada gula konsumsi (provitas 83-100 ton hektare kultur jaringan dan SE). (Agisna/Red).

Berita Terkait