PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (D2KBP3A) Kabupaten Pandeglang, memiliki beberapa langkah, dalam melakukan pengentasan stunting di Pandeglang.
Hal ini ditegaskan Kepala D2KBP3A, Aep Saepudin yang menurutnya, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, memiliki sedikitnya 5 langkah dalam mengatasi persoalan stunting, khususnya dalam upaya menekan angka prevalensi stunting.
Baca Juga : Dukung Pengentasan Stunting, Srikandi PLN Banten Salurkan Bantuan Gizi
“Kita lakukan rapat dengan tim percepatan pengentasan stunting, melakukan rembug stunting, melaksanakan audit kasus stunting, pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil dan baduta, serta melaksanakan pengisian aksi bangda,” kata Aep, Kamis 12 September 2024.
Dikatakannya juga, untuk menurunkan stunting di Pandeglang ini, tidak hanya menjadi tugas DP2KBP3A semata. Namun ada bebrapa “cros cutting” program dalam pengentasan stunting yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (DPMPD), Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
Baca Juga : Desa Kupahandap Raih Piagam Konvergensi Penurunan Stunting dari Kemendes
“Dinas tersebut membuat program dalam pengentasan stunting sehingga prevalensi stunting di Pandeglang bisa ditekan dan bisa turun sesuai dengan target yang ditetapkan baik kabupaten, provinsi maupun nasional,” ungkapnya.
Sementara, Sekretaris Daerah Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta menyampaikan, untuk menurunkan stunting, tidak bisa bekerja sendiri, harus kolaborasi antara pemerintah, sektor kesehatan, pendidikan, departemen, perguruan tinggi dan masyarakat harus sinergi.
Baca Juga : Irna Sebut PKK Berperan Penting dalam Penurunan Stunting
Fahmi juga mengatakan, program yang sudah dibuat oleh DP2KBP3A dan Dinkes di lokus stunting cukup bagus, dan harus terus dilakukan seperti PMT, pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri, serta mengarahkan ibu hamil dan balita agar rutin ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
“Jika optimal program itu dilaksanakan kemungkinan stunting di Pandeglang akan terus menurun,” kata Fahmi.
Lebih lanjut Fahmi menyebut, program yang dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, dalam pengentasan stunting diantaranya DPMPD melakukan peningkatan kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Dinas PUPR membuat sistem pengolahan air baku, serta sistem pengolahan air limbah domestik.
“Kami yakin secara berkala prevalensi stunting di Kabupaten Pandeglang dapat ditekan, dan kami mohon juga masyarakat harus terus meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” pungkasnya. (Sandi)