PANDEGLANG, BINGAR.ID – Tak banyak yang bisa dilakukan Oman, seorang pengusaha ayam dan bebek ungkep yang berlokasi di Kampung Maja Masjid, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang di tengah pandemi Covid-19.
Dia menyadari ekonomi saat ini melesu sejak wabah Covid-19 masuk ke Indonesia dan pemerintah menerapkan pembatasan sosial (social distancing). Sejak saat itu, usahanya tiba-tiba saja sepi, tak banyak pelanggan yang menghampiri. Padahal biasanya setiap hari, dia selalu disibukkan dengan pesanan pelanggan dari berbagai daerah.
“Biasanya yang pesan itu perhari rata-rata 20 sampai 30 ekor ayam. Tapi sekarang semenjak wabah virus Corona paling yang pesan cuma 7 ekor per hari,” kata Oman kepada Bingar.id, Kamis (16/4/2020).
Kesulitan pemilik usaha “Juragan Ungkep” ini tidak sampai di situ, dia juga mengalami kendala lain karena disaat bersamaan, harga bahan pokok ikut melambung tinggi.
“Lumayan kerasa perjuangannya. Harga beli ayamnya dari petani udah naik, sedangkang kita tetap dengan harga harga dibawah eceran terendah yakni Rp60 ribu sampai Rp65 ribu per ekor,” tutur Oman membumbui perbincangan itu dengan senyum.
Namun begitu, Oman tidak mengeluh. Dia tetap bijaksana menyikapi kondisi saat ini. Oman tetap berjualan. Akan tetapi untuk menyiasati sepinya pelanggan yang singgah di tempatnya, Oman menerapkan sistem delivery order untuk mempermudah pelayanan.
“Saya sistemnya antar pakai motor sesuai pesanan. Kalau wilayah Kelurahan Sukaratu free ongkir tapi kalau di luar itu kami pakai ongkir,” tutup pria 34 tahun itu. (Azis/Red)