LEBAK, BINGAR.ID – Produksi beras di Kabupaten Lebak pada tahun 2020 mengalami surplus sebanyak 183.428 ton. Jumlah itu dinilai akan mencukupi ketersediaan beras di Lebak hingga tahun 2022 mendatang.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, Irwan menjelaskan, produksi beras hasil panen padi sawah di Kabupaten Lebak itu memberikan kontribusi terhadap kedaulatan pangan nasional dan juga peningkatan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Geser Sumbar, Banten Masuk Sembilan Besar Produsen Beras Nasional
“Persediaan beras itu melimpah juga ditambah panen raya Maret-April 2021. Kami menjamin persediaan beras melimpah dan mencukupi sampai tahun 2022,” katanya seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (31/3/2021).
Ia mengatakan saat ini, nilai ekonomi di wilayah Lebak dipastikan mengalami peningkatan dan diperkirakan mencapai miliaran rupiah, sehingga kesejahteraan petani menjadi lebih baik.
“Produksi beras Kabupaten Lebak dipasok ke Pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Pasar Induk Cipinang Jakarta Timur dan Bogor, Jawa Barat, serta ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak dan Serang,” sebutnya.
Baca juga: Beras Impor Tahun 2018 Masih Tersisa 381 Ribu Ton
Berdasarkan catatan, produksi beras sepanjang 2020 mencapai 330.640 ton atau 707.252 ton gabah kering pungut (GKP), dengan kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak berpenduduk 1,2 juta orang mencapai 147.428 ton.
Dengan demikian, produksi beras tercatat surplus 183.213 ton atau mencukupi 14 bulan, ditambah panen Januari-Februari 2021 sebanyak 71.320 ton.
Ia menjelaskan surplus produksi beras di Kabupaten Lebak terjadi karena gerakan percepatan tanam yang meningkat diiringi juga dengan penggunaan teknologi alat mesin pertanian (alsintan). Selain itu, sarana produksi juga telah terpenuhi dan pengembangan sumber daya petani melalui seminar hingga bimbingan teknis terjalin dengan baik. (Agisna/Red)
