Setop, Jangan Lagi Olah Daging Kurban Langsung Jadi Sate

Ilustrasi satai (Google Images)

BINGAR.ID – Dari tahun ke tahun, banyak orang memilih mengolah daging kurban menjadi menu satai atau sate. Namun ternyata, hal itu tidak disarankan. Apa sebabnya?

Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group Chef Stefu Santoso menjelaskan, daging kurban yang baru dipotong masih sangat segar sehingga tidak bisa langsung dikonsumsi karena teksturnya masih keras.

Diperlukan waktu untuk proses aging atau pelayuan sehingga tekstur daging menjadi lebih empuk.

“Untuk dijadikan sate saya tidak rekomen karena akan keras,” kata Chef Stefu dalam sesi kulwap media, beberapa waktu lalu.

Agar tidak terlalu keras, daging bisa dibungkus terlebih dahulu dengan daun pepaya. Namun, tidak dianjurkan dilakukan terlalu lama karena bisa memunculkan rasa pahit.

Chef Stefu menyarankan agar daging kurban diolah dengan metode wet cooking atau metode makanan dimasak dengan menempatkannya pada air panas atau terekspos uap panas. Metode ini bisa membuat serat-serat daging menjadi lebih empuk untuk dikonsumsi.

“Cara terbaik adalah dimasak dengan cara stewed (direbus) atau wet cooking, atau masak dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan rempah-rempah,” ujar President of Association of Culinary Professionals ini.

Beberapa menu yang bisa dicoba antara lain sop, gulai, tongseng, dan lainnya. Untuk daging kambing, misalnya, menu lainnya yang juga bisa dicoba adalah “lamb kofta“, di mana daging kambing giling diberi bawang bombai dan bawang putih cincang, daun ketumbar cincang, hingga jinten bubuk kemudian dibuat menjadi masakan mirip perkedel.

“Aduk semua bahan jadi satu, dibentuk bulat sesuai ukuran yang diinginkan kemudian panggang di atas pan dengan panas sedang hingga matang,” ucapnya. (Ahmad/Red)

Berita Terkait