Setelah Rusun dan Instalasi Pengolahan Air, Kemen PUPR Bangun Pengamanan Pantai di Tanjung Lesung

Pengamanan Pantai Tanjung Lesung

Pantai di KEK Tanjung Lesung sudah mengalami abrasi hingga 100 meter sejak tahun 1995. (Liputan6)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali membangun fasilitas penunjang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.

Kali ini Kementerian PUPR membangun pengamanan pantai di Tanjung Lesung sepanjang 14,5 kilometer berupa revetment dan breakwater.

Sebelumnya, Kementerian PUPR juga mencanangkan pembangunan Rumah Susun (Rusun) tiga lantai dengan jumlah 64 unit dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di daerah penyangga KEK Tanjung Lesung yang akan mengaliri 8.000 sambungan.

Baca juga: Rusun Tiga Lantai Senilai Rp22 Miliar Akan Dibangun di Tanjung Lesung

Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksana Jaringan Sumber Air Cidanau Ciujung Cidurian (SNVT PJSA C3) pada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3), Ahmad Victor Samodra menjelaskan, pembangunan pengamanan pantai itu merupakan tindak lanjut dari peristiwa Tsunami Selat Sunda tahun 2018 lalu.

“Tujuannya selain untuk melindungi aset usaha di KEK, tapi juga untuk mengobati rasa trauma pasca-tsunami 2018. Karena kita ketahui 2018 terjadi tsunami yang memakan korban yang mayoritas adalah wisatawan sehingga menimbulkan trauma bagi wisawatan domestik untuk berlibur ke Anyer dan Tanjung Lesung,” jelasnya, Selasa (12/10/2021).

Baca juga: 8.000 Rumah di Buffer Zone KEK Tanjung Lesung Akan Dialiri Air Bersih

Apalagi kawasan pesisir itu juga sudah mengalami abrasi sejak tahun 1995 dan saat ini kondisinya mengalami kemunduran garis pantai sekira 50 hingga 100 meter.

“Saat ini sudah kehilangan atau terkikis sekitar 100 meter sehingga saat ada investor yang membangun hotel, selalu gagal mendapat IMB karena batas-batas tanahnya sudah berubah karena sudah terkikis abrasi,” terangnya.

Baca juga: Pesisir Pantai Carita-Anyer Kritis Akibat Abrasi dan Tsunami

Bukan cuma itu, pengamanan pantai juga dibangun untuk mengatasi rasa trauma wisatawan. Mengingat pada tragedi pilu itu, banyak memakan korban jiwa. Sehingga menimbulkan rasa trauma yang mendalam bagi wisatawan maupun penduduk sekitar. “Ini juga bagian dari upaya mendukung KEK sebagai KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, red),” sambungnya.

Victor menambahkan, proyek pengamanan pantai itu sudah dikerjakan sejak awal tahun 2021 dan akan dilakukan secara bertahap dengan target penyelesaian kegiatan pada tahun 2023 mendatang.

“Pembangunannya multi-years. Nanti mungkin ada tambahan bangunan plaza di sekitar Tanjung Lesung, termasuk dermaga kecil Target pengerjaan selesai tahun 2023,” tandasnya. (Ahmad/Red)

Berita Terkait