PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sebanyak 200 warga Kabupaten Pandeglang dinyatakan positif Demam Berdarah Dengeu (DBD). Jumlah itu merupakan akumulasi sampai Agustus 2022.
Sebagian besar penyintas DBD itu tinggal di perumahan dan komplek perkotaan ditiga kecamatan, yakni Cadasari, Karangtanjung, dan Majasari.
Baca juga: Masyarakat Pandeglang Diminta Waspadai DBD di Akhir Tahun
“Terkonfirmasi sampai dengan bulan Agustus sebanyak 200 kasus DBD. Paling banyak Karangtanjung dan Majasari. Alhamdulillah sudah pada sembuh,” kata Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Pandeglang, Samsudin (8/9/2022).
Samsudin menilai, meningkatnya Kasus DBD di Pandeglang diakibatkan karena masyarakat belum sepenuhnya menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Termasuk menjaga kebersihan penampungan air bersih di kamar mandi.
“Nyamuk ini senangnya berada di genangan-genangan air, di sampah bekas botol plastik atau kaleng. Saya juga pernah survei bahwa masyarakat Pandeglang pada hari libur lebih baik main dari pada membersihkan bak kamar mandi. Padahal ada jentik nyamuknya,” ungkapnya.
Baca juga: Masuki Musim Hujan, Dinkes Imbau Warga Waspada DBD
Samsudin menyarankan masyarakat selalu melakukan gerakan satu rumah satu juru pemantauan jentik (Jumantik) disetiap masing-masing rumah dan selalu melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di masyarakat.
“Itu lebih efektif dan tidak memerlukan biaya dibandingkan harus fogging. Karena fogging bukan proses pencegahan yang efektif. Mudah-mudahan kedepannya masyarakat semakin paham dengan edukasi dan sosialisasi,” ujarnya. (Ahmad)