Selama 2023, Kasus DBD di Pandeglang Mencapai 463 Penderita

Nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD. Ilustrasi

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Tingginya angka pasien yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pandeglang selama tahun 2023 lalu, tergolong cukup mengkhawatirkan, bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, tercatat ada 463 kasus penderita DBD.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinkes Kabupaten Pandeglang, Dian Handayani, yang menurutnya, lonjakan kasus DBD saat itu terjadi selama satu bulan, yakni di bulan Desember 2023, yang mencapai 100 kasus DBD.

Baca Juga : 6 Warga Serang Dikabarkan Meninggal Akibat DBD

“Selama rentang waktu Januari hingga November 2023, kita mencatat ada 363 kasus DBD, dari beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Pandeglang ini. Dimana puncaknya pada saat itu terjadi di bulan Desember 2023, yang mencapai 100 kasus DBD, atau hanya dalam hitungan satu bulan saja, lonjakan itu terjadi,” jelas Dian Handayani, Jumat 5 Januari 2024.

Kabid P2 Dinkes Pandeglang ini pun, kembali mengatakan, bahwa penyakit DBD yang diakibatkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut, biasanya terjadi akibat kondisi lingkungan tempat tinggal penderita yang kurang bersih dari genangan – genangan air.

Baca Juga : Masuki Musim Hujan, Dinkes Imbau Warga Waspada DBD

“Kita ketahui penyebab DBD itu kan memang virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, dan nyamuk jenis ini, biasanya berkembang biaknya ditempat-tempat yang ada genangan air, serta tidak langsung menempel ke tanah, seperti ban bekas, botol bekas air mineral, atau tempat-tempat yang bisa menampung air lainnya,” tambahnya.

Menurut Dian Handayani, ada beberapa wilayah di Pandeglang ini, yang menurutnya selalu kedapatan pasien DBD. Bahkan diakuinya, di tahun 2023 tersebut, wilayah-wilayah tersebut tergolong cukup tinggi penyebarannya, hingga mencapai puluhan, seperti halnya di wilayah Kecamatan Labuan.

Baca Juga : DBD Renggut 3 Nyawa di Lebak, Masyarakat Diminta Ekstra Terapkan PHBS

“Kasus DBD yang paling tinggi pada tahun lalu itu, terjadi di wilayah Labuan, yang mencapai 82 kasus, di Cikedal sebanyak 52 kasus, Majasari 46 kasus, Saketi 38 kasus, dan Kaduhenjo 34 kasus. Dimana hingga saat ini penderita DBD yang masih dirawat di RSUD Berkah, sekitar 10 pasien lagi. Dan alhamdulilah, dari banyaknya kasus DBD itu, respons cepat dari petugas kesehatan cukup baik, hingga tidak sampai terjadi kematian pasien,” pungkasnya. (Adytia)

Berita Terkait