PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kepolisian Resort (Polres) Pandeglang menyebut, ada sejumlah gangguan yang berpotensi terjadi pada tahapan hingga pelaksanaan Pilkada Desember 2020 mendatang.
Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi menyebut, banyak faktor yang dikhawatirkan dalam proses pemilihan kepala daerah berlangsung. Salah satunya tindakan anarkisme. Tentunya dalam hal ini pihaknya perlu melakukan deteksi dini agar hal itu tidak terjadi.
Baca juga: Awasi Black Campaign di Pilkada 2020, Polres Pandeglang Siapkan Akun Palsu
“Untuk gangguan keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang dikhawatirkan disaat Pilkada yaitu misalnya terjadi anarkis, seperti penganiayaan, kemudian sabotase. Khusunya di lokasi TPS,” ucapnya usai menerima kunjungan Anggota Komisi III DPR RI, Adde Rosi Khoerunnisa, Jumat (13/11/2020).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Polres menyiagakan 1.300 personelnya untuk mengamankan jalannya Pilkada Pandeglang.
“Untuk personil yang diturunkan itu ada 1.300 personil gabungan dengan TNI, dan ada Bantuan Kendali Operasi (BKO) juga dari Polda dari Brimob dan Dalmas,” sebutnya.
Baca juga: Polres Pandeglang Petakan Pola Pengamanan Pilkada di Tengah Covid-19
Dijabarkannya, dari jumlah personil yang disiagakan sebanyak 1.300 itu pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi yang nantinya akan dilakukan untuk melakulan pengamanan di 2.243 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Jadi dari 1.300 personil itu akan melaksanakan pengaman ditingkat PPK, kemudian pada saat penghitungan suara akan menyebar di seluruh TPS dengan pola pengamanan-pengamanan yang telah kita tentukan. Sesuai dengan tingkat kerawanannya,” katanya. (Syamsul/Red)