PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sebagian wilayah di Kabupaten Pandeglang, diprediksi akan kembali terendam banjir dalam waktu dekat ini. Wilayah yang awal Desember 2020 terendam, kemungkinan akan kembali digenangi air.
Hal itu menyusul cuaca ekstrem yang akan melanda dalam sepekan kedepan sehingga dapat menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir.
“Yang akan terdampak ini sebagian besar wilayah selatan, terutama cikeusik yang kemarin tergenang akan tergenang kembali dengan genangan yang lebih luas. Bencana banjir saat Desember lalu, diperkirakan akan kembali terjadi. Karena pasti air menggenang di wilayah-wilayah yang rendah,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Surya Darmawan, Kamis (21/2/2021).
Baca juga: Analisis BMKG: 10 Hari Kedepan Banten Selatan Berpotensi Dilanda Banjir
Sedikitnya 10 kecamatan yang terendam pada awal Desember 2020 lalu, meliputi Kecamatan Munjul, Cikeusik, Patia, Picung, Angsana, Cigeulis, Sobang, Sindangresmi, Panimbang, dan Kecamatan Sukaresmi. Akibatnya ribuan rumah terendam dan ribuan warga lainnya harus mengungsi.
“Kita harus bisa memahami karakteristik bencana. Air itu bergerak dari posisi tinggi ke rendah. Karena masalahnya volume air yang besar, maka kami memeprhatikan wilayah dataran rendah. Mereka tidak bisa terhindar dari banjir karena lokasinya rendah,” terangnya.
Baca juga: Banjir di Pandeglang Meluas, BPBD Belum Tetapkan Status Darurat Bencana
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi, seperti menyiapkan tempat evakuasi. BPBD juga telah menyiagakan personel dan peralatannya untuk mengantisipasi meluasnya banjir kali ini.
“Tinggal bagaimana masyarakat mengantisipasi dengan mitigasi. Kami sudah mempersiapkan tim untuk bersiaga, termasuk peralatan seperti perahu karet, kendaraan, dan tenda pengungsi, serta logistik, sebut Surya.
Baca juga: Lokasi Teluk Lada Purba Kini Jadi Kecamatan Langganan Banjir
Surya menambahkan, sebagai daerah yang rawan dan menjadi langganan banjir, dia menyarankan masyarakat yang ingin tetap tinggal di kawasan tersebut, untuk mengubah struktur bangunannya menjadi lebih tinggi. Dengan begitu, dia meyakini akan lebih aman dari terjangan banjir.
“Masyarakat nanti kedepannya ingin tetap tinggal di wilayah rendah, harus membangun rumah panggung atau pondasi yang tinggi. Jika perlu membuat rumah tingkat untuk mengantisipasi tergenang banjir. Itu akan lebih aman ketika ada musim hujan,” sarannya. (Ahmad/Red)