JAKARTA, BINGAR.ID – Limbah rumah tangga menjadi masalah tersendiri bagi peradaban modern, terutama di abad 21 di mana populasi manusia memadati dan mencemari bumi setiap harinya.
Sampah yang tidak dikelola dan dibuang dengan benar bisa menimbulkan pencemaran yang lebih parah.
Tak jarang, sampah juga menjadi sumber pendapatan bagi banyak orang. Walaupun begitu, caranya tak selalu etis. Ada saja oknum yang memanfaatkan limbah untuk mendulang rupiah dengan cara tak halal.
Baca juga: Meski Kecil, Sampah Puntung Tidak Bisa Disepelekan
Buat menghindari dua masalah di atas, sampah perlu dikelola. Salah satu caranya adalah dengan merusak sebelum dibuang. Berikut ini beberapa benda tergolong sampah yang sebaiknya dirusak atau dihancurkan terlebih dahulu sebelum dibuang.
1. Botol Plastik Bekas Minuman
Botol plastik bekas minuman ringan atau air mineral sebaiknya diremukkan terlebih dahulu sebelum dibuang. Tujuannya adalah untuk efisiensi saat pengangkutan, sehingga emisi karbon yang dihasilkan saat mengangkut sampah menjadi lebih sedikit. Pastikan juga botol dan tutupnya tidak dipisahkan saat dibuang. Pasalnya, tutup botol ini kerap berakhir di lautan dan menyebabkan pencemaran. Apalagi mamalia laut dan burung sering memakan tutup botol ini sampai mengalami gangguan pencernaan atau bahkan mati.
Peremukan botol plastik juga berguna untuk menghindari penyalahgunaan oleh pemalsu. Botol yang sudah remuk juga lebih mudah diolah kembali. Proses pencacahan untuk daur ulang akan lebih mudah jika botol sudah remuk.
2. Kemasan Produk Kecantikan
Tube, jar, dan botol bekas kemasan produk kecantikan kerap dipakai untuk wadah kosmetik atau produk skincare abal-abal oleh oknum curang. Daur ulang yang tidak tepat ini bisa berbahaya untuk kesehatan, bahkan bisa merusak kulit jika berada di tangan konsumen yang kurang waspada.
Sebaiknya gunting-gunting tube BB cream, moisturizer, atau lotion sebelum dibuang. Buat botol produk yang menggunakan bahan lebih keras seperti botol sampo, sebaiknya rusak secukupnya saja. Asal tidak bisa digunakan untuk kemasan lagi sudah cukup.
3. Masker Sekali Pakai
Limbah masker sekali pakai juga menjadi masalah lingkungan yang cukup serius, terutama di tengah pandemi. Tak sedikit masker bekas pakai yang dibuang sembarangan, sehingga menimbulkan risiko penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan. Tak sedikit pula hewan laut yang kakinya terjebak tali masker.
Rusak masker sekali pakai yang sudah dilipat dengan cara disobek atau digunting. Potong juga talinya. Lakukan disinfeksi pada masker yang hendak dibuang atau masukkan ke dalam kantung sampah tersendiri sebelum dibuang. Jangan lupa cuci tangan dengan sabun antibakteri, larutan disinfektan, atau hand sanitizer sesudahnya.
4. Obat Kedaluwarsa
Komposisi obat kedaluwarsa biasanya sudah berubah dan berpotensi membahayakan kesehatan jika dikonsumsi. Apalagi jika dijual lagi dan sampai dikonsumsi. Misalnya antibiotik yang sudah lewat masa pakai. Bisa menyebabkan resistensi antibiotik dan penyakit yang lebih serius.
Menurut penelitian, obat kedaluwarsa yang dibuang begitu saja di tempat sampah berisiko menjadi tempat pertumbuhan bakteri. Obat kedaluwarsa yang dibuang di toilet dan saluran air bisa mencemari air dan lingkungan di sekitarnya. Membuang obat kedaluwarsa pun ada aturannya. Ada yang petunjuknya tertera di label kemasan. Rusak kemasan obat terlebih dahulu.
Jangan menghancurkan obat tablet atau kapsul begitu saja, tetapi campur obat kedaluwarsa dengan tanah, kotoran kucing, ampas kopi atau zat lain yang menyerap obat. Tempatkan obat yang hendak dibuang ke dalam kantong plastik, tutup rapat, dan buang ke tempat sampah. Tujuannya adalah mencegah anak kecil dan hewan peliharaan mengambilnya.
Itulah benda-benda yang sebaiknya dirusak dahulu sebelum dibuang. (Ahmad/Red)