Rincian Anggaran Rp203,9 Triliun yang Sudah Dikucurkan Pemerintah untuk Perlindungan Sosial

Warga penerima menunjukkan uang Bantuan Sosial Tunai (BST) (Foto: ANTARA/Adeng Bustomi)

BOGOR, BINGAR.ID – Pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp203,9 triliun untuk perlindungan sosial, klaster perlindungan sosial, yang direalisasikan berbagai program dengan tujuan meringankan beban ekonomi masyarakat lapis bawah.

“Baik itu PKH, BNPT Sembako, Bantuan Sosial Tunai, Kartu Prakerja, BLT, Dana Desa, Banpres Produktif untuk Modal Kerja UMKM, Subsidi Gaji, dan diskon listrik. Program ini untuk meringankan beban ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (26/9/2020) malam.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu kemudian merinci pelaksanaan program perlindungan social yang telah berjalan hingga 23 September 2020.

“Program Keluarga Harapan, telah tersalurkan Rp29,133 triliun dan sudah diterima oleh 10 juta penerima manfaat. Program Sembako, telah tersalurkan Rp30,978 triliun dan sudah diterima 19,41 juta penerima manfaat. Program Sembako di Jabodetabek, telah tersalurkan Rp4,407 triliun dan sudah diserahterimakan kepada 1,9 juta penerima manfaat,” sebutnya.

Presiden kemudian melanjutkan bahwa program Bansos tunai di luar Jabodetabek, juga telah tersalurkan sebesar Rp24,787 triliun dan sudah diterima oleh 9,1 juta penerima manfaat. Program Kartu Prakerja untuk yang terkena PHK, juga telah tersalurkan Rp16,617 triliun dan sudah diterima oleh 4,8 juta penerima manfaat.

“Pada Program BLT Dana Desa, telah tersalurkan Rp11,730 triliun dan sudah diterima 7,55 penerima manfaat. Untuk UMKM, Banpres Produktif untuk Modal Kerja, telah tersalurkan Rp14,183 triliun untuk diterima 5,9 juta penerima manfaat yaitu UMKM. Pada Program Subsidi Gaji, telah tersalurkan Rp10,800 triliun dan sudah diterima 9 juta penerima manfaat,” sambungnya.

Terakhir, program diskon Listrik juga diklaim telah tersalurkan Rp3,455 triliun dan diterima oleh lebih dari 31,4 juta penerima subsidi listrik.

“Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional ini terutama untuk perlindungan sosial yang diharapkan bisa mengurangi masyarakat dan memicu peningkatan produktivitas masyarakat,” beber Kepala Negara.

Lebih lanjut, presiden menegaskan bahwa penanganan masalah kesehatan adalah yang paling utama dan yang lebih utama adalah pencegahan penularan.

“Saya minta kepada semua pihak untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan agar penularan bisa ditekan dan kehidupan masyarakat bisa berjalan normal kembali,” pesan mantan Wali Kota Solo itu. (Aditya/Red)

Berita Terkait