JAKARTA, BINGAR.ID – Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Pemerintah mewajibkan masyarakat untuk menggunakan masker demi mencegah penularan Covid-19. Alhasil banyak masyarakat berangsur menggunakan masker.
Namun, tak sedikit masyarakat yang menggunakan masker kerap menurunkannya sampai ke dagu dan leher khususnya saat tengah makan, minum, merokok atau sesekali menarik napas dalam saat tidak ada orang.
Kebiasaan tersebut, ternyata mebawa pengaruh kurang baik pada diri kita. Karena, jika masker sering diturunkan bisa menimbulkan kontaminasi. Karena saat menurunkan masker ke dagu sampai leher, maka area dalam masker yang tadinya menyentuh mulut dan hidung akan menyentuh leher.
Kontaminasi ini akan terjadi karena leher sebelumnya terekspos dan ada kemungkinan tak seteril dari bakteri atau kuman. Ketika masker menempel di dagu dan leher maka kuman dari area tersebut akan mengontaminasi masker.
“Jika bagian dalam masker yang terkontaminasi virus seperti rambut, dahi, dagu, leher, tangan dan baju, lalu bagian dalam ini kembali ke area hidung dan mulut di mana di situ terdapat membran mukus yang rentan, infeksi bisa timbul,” kata Lucy Wilson, Kepala Departemen Layanan Kesehatan darurat di University of Maryland, Baltimore County mengutip dari Huffington Post, Rabu (15/7/2020).
Erin Sorrell, profesor asisten riset di departemen mikrobiologi dan imunologi, Georgetown University beranggapan, sebaiknya masker tidak digantungkan di leher.
“Tujuan keseluruhan dari penggunaan masker adalah untuk melindungi mulut dan hidung dari tetesan batuk dan bersin Anda dan melindungi orang lain, atau melindungi Anda dari tetesan yang besar,” katanya.
Jika memang ingin melepas masker sementara, CDC memperingatkan untuk melepas masker dengan memegang tali pengait bukan maskernya. Kemudian masker bisa diletakkan pada wadah tertutup yang bersih semisal plastik ziplock dan terpisah dengan kontaminasi lain.
“Idenya adalah Anda menghindarkan masker dari kontaminasi dengan permukaan lain dan Anda tidak bermain-main dengan menggantungkannya di leher,” imbuh Sorell.
Memakai masker adalah cara untuk mencegah penularan. Oleh karenanya, Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) pun mengimbau penggunaan masker kini disejajarkan dengan penggunaan pakaian.
“Seperti kita memakai baju yang sudah refleks kalau tidak pakai baju pasti malu,” kata Kabid Humas Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Dokter Milka Inkiriwang melalui pesan singkat beberapa waktu lalu. (Fauzan/Red)