SERANG, BINGAR.ID – Realisasi investasi di Provinsi Banten pada semester I Tahun 2021 diklaim telah melampaui target yakni mencapai Rp31,423 triliun atau 61,24 persen dari target tahun 2021 sebesar Rp51,30 triliun.
Jumlah itu terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sekitar Rp17,127 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sekitar Rp14,296 triliun. Mencakup 6.071 proyek dan mampu menyerap 38.705 orang tenaga kerja.
Peringkat pertama realisasi investasi adalah Kota Tangerang sekitar Rp9,189 triliun disusul Kota Cilegon sekitar Rp6,869 triliun, Kabupaten Tangerang sekitar Rp6,052 triliun, Kabupaten Serang sekitar Rp3,251triliun, Kota Tangerang Selatan sekitar Rp2,853 triliun, Kabupaten Pandeglang sekitar Rp2,272 triliun, Kabupaten Lebak sekitar Rp907,424 miliar, serta Kota Serang sebesar Rp26,160 miliar.
Baca juga: Investasi Banten Tumbuh Positif, Thailand Jadi Investor Terbesar
“InsyaAllah kami berikan jaminan dalam hal transparansi baik dalam hal kemudahan pelayanan, keamanan, dan lain sebagainya. Kami siap bekerja sama,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim, Rabu (27/7/2021).
Ia mengatakan, Pemprov Banten memberikan kemudahan dalam hal layanan serta murah alias tidak ada beban-beban ekonomi bagi para pengusaha. Apalagi kini proses perizinan sudah lebih mudah, karena bisa dilakukan di rumah melalui kemajuan teknologi.
“Sekarang era digital, era sistem. Mungkin itu salah satu daya tarik orang investasi di Provinsi Banten,” kata Wahidin.
Baca juga: Peringkat Realisasi Investasi di Banten, Cilegon Teratas Kota Serang Buncit
Wahidin menjabarkan, keunggulan yang dimiliki Provinsi Banten bagi investor untuk melakukan investasi diantaranya kejelasan status tanah, rasa aman berinvestasi, infrastruktur penunjang mulai Bandara Soekarno-Hatta, pelabuhan laut yang memadai, jalan tol, jalan non-tol, jaringan rel kereta api, pasokan listrik, pasokan air (Waduk Sindang Heula dan Waduk Karian), hingga komitmen semangat anti korupsi.
“Industri kimia dan farmasi terus berkembang. Bahkan urusan oksigen kemarin produsennya di sini. Begitu juga dengan industri logam. Sekitar 21 ribu industri beroperasi di Provinsi Banten,” kata Wahidin.
Baca juga: Satgas Kewaspadaan Investasi di Banten Dibentuk
Selain itu sektor perumahan di wilayah utara dan selatan seperti daerah Maja juga berkembang. Karena diuntungkan dekat dengan Jakarta serta pintu gerbang dari Pulau Sumatra dari jawa atau sebaliknya.
“Target investasi kita tidak terganggu,” ujar Wahidin meyakinkan.
Adapun sektor yang dominan investasi pada semester I tahun 2021 adalah industri kimia dan farmasi; perumahan, kawasan industri, dan perkantoran; industri logam; transportasi, gudang, dan telekomunikasi; serta, listrik, gas, dan air. (Ahmad/Red)