SERANG, BINGAR.ID – Dalam upaya menjaga dari paparan Covid-19, ratusan pegawai dan keluarga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di wilayah Banten, menjalani vaksinasi dosis pertama di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3), Jumat (16/7/2021).
Selain menjaga dari penyebaran Covid-19, vaksinasi juga dilakukan untuk mengejar target untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
“Berdasarkan arahan Pak Menteri, bahwa kecenderungan (pegawai) PUPR mengalami peningkatan yang terpapar Covid, beliau peduli terhadap seluruh jajaran PUPR beserta keluarganya sehingga beliau mengharapkan bagaimana kita bisa memberikan kepedulian untuk keluarga besar PUPR agar terhindar dari pandemi Covid,” ujar Ketua Pelaksana Vaksinasi, yang juga Kepala BBWSC3, Saroni Soegiarto.
Baca juga: Kebut Vaksinasi Covid-19, Kemenkes Hapus Syarat KTP Domisi
Dia mengaku, vaksinasi juga menjadi upaya jajaran Kementerian PUPR di Banten dalam mendukung program 1 juta dosis vaksin per hari yang dicanangkan pemerintah. “Vaksinasi juga sebagai upaya Kementerian PUPR mendukung program 1 juta dosis vaksin per hari sebagai upaya melindungi warga Indonesia dari pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Saroni menjelaskan, vaksinasi tidak hanya bagi pegawai dan keluarganya, tapi juga boleh diikuti oleh masyarakat umum, seperti tetangga dari pegawai PUPR. Rencananya, dosis kedua juga akan dilakukan di tempat yang sama dua pekan ke depan.
“Kami utamakan keluarga besar PUPR, tapi kalau ada tetangga dari pegawai yang mau ikut vaksin itu bisa, yang penting terdata dulu karena mendaftarkannya lewat aplikasi,” jelas Saroni.
Baca juga: DAU dan DBH Boleh Dipakai Sukseskan Program 1 Juta Vaksin Per Hari
Subkoordinator Kepegawaian dan Umum pada BBWSC3, Jenuri menambahkan, ada lebih dari 730 pegawai dan keluarga yang menjalani vaksinasi. Tidak hanya pegawai BBWSC3, vaksinasi juga diikuti pegawai dan keluarga Kementerian PUPR dari berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Banten, meliputi Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW), Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK), dan Balai Penyediaan Rumah Jawa-1 (Satker P2).
“Walaupun diikuti ratusan peserta, tapi kami pastikan vaksinasi tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari klaster keluarga,” terangnya.
Sementara salah seorang peserta vaksin asal Rangkasbitung, Erni menyambut baik vaksinasi tersebut. Dia bahkan antusias mengikuti vaksinasi. Apalagi saat divaksin, dia mengaku tidak merasakan sakit apapun, berbeda dari pandangan orang selama ini.
Baca juga: Bagaimana Suntik Vaksin Dosis Pertama dan Kedua Beda Merek?
“Saya mau divaksin karena untuk menjaga kesehatan, kan sekarang banyak penyakit terutama corona supaya daya tahan tubuh stabil dan ini kesadaran pribadi untuk ikut,” katanya.
“Rasanya biasa saja, tidak sakit kaya suntik biasa saja. Tidak takut, walaupun (awalnya) kata orang-orang takut tapi ternyata enggak, biasa saja,” ucap Erni yakin. (Ahmad/Red)