PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kabupaten Pandeglang kekurangan tenaga kesehatan dokter spesialis. Soalnya dari 46 dokter yang bertugas di 36 Puskesmas, tidak ada satupun dari kalangan dokter spesialis. Padahal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang terus memperbaharui sarana penunjang disetiap Puskesmas.
Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban menyadari hal tersebut. Makanya, dia menyarankan pengelola Puskesmas membuat pengumuman bahwa di tempat mereka tidak tersedia dokter spesialis. Agar saat masyarakat berobat, mereka merasa tidak dipersulit.
“Contohnya ada masyarakat yang mau memeriksa gigi ke Puskesmas tapi tidak ada dokternya, kan itu tidak baik. Harusnya, satu dokter itu diatur waktunya agar bisa diketahui kapan adanya di Puskesmas tersebut,” ucapnya, Kamis (6/8/2020).
Tanto menerangkan, semestinya ada dokter spesialis yang bertugas untuk beberapa Puskesmas supaya layanan kesehatan masyarakat tetap bisa terpenuhi.
“Masih ada beberapa Puskesmas yang tidak ada dokter spesialisnya. Harusnya ada sosialisasi nya, jadi kalau misalkan ada satu dokter bisa di tempat kan ditiga Puskesmas asalkan domisilinya berdekatan,” terang Wabup.
Tanto menekankan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mencari solusi atas persoalan itu. “Dari 36 Puskesmas yang ada di Kabupaten Pandeglang harus dicari solusinya, bagaimana agar setiap Puskesmas itu tersedia dokter spesialisnya,” pesan Tanto.
Sekretaris Dinkes Pandeglang, Eniyati mengamini soal minimnya dokter spesialis yang khusus bertugas di Puskesmas yang ada di Pandeglang. Padahal pihaknya mengaku sudah membuka peluang agar dokter spesialis bertugas di Pandeglang.
“Sejauh ini sudah mencoba untuk membuka peluang, namun justru tidak adanya minat yang menginginkan untuk bertugas di Puskesmas Pandeglang. Karena memang tidak ada yang mau untuk bekerja di sini, relatif kecil untuk dokter spesialis gigi,” katanya.
Eniyati melanjutkan, meski tenaga dokter umum sudah tersedia disetiap Puskesmas, namun dia menilai hal itu tetap belum memenuhi kebutuhan dokter di Pandeglang. Mengingat masih ada beberapa Puskesmas yang hanya memiliki satu dokter.
“Hanya saja jumlahnya yang belum sesuai. Puskesmas perawatan kalau yang seharusnya lebih dari dua ini baru ada satu atau dua dokter. Terus Puskesmas harusnya ada dua dokter ini baru ada satu dokter,” tandasnya. (Syamsul/Red).