PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Rahmat Zultika, meninjau kegiatan pelatihan Pengelolaan Website dan Aplikasi SITANGGUH (Sistem Informasi Tanggap, Tangkas dan Teguh) di Ruang Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Pandeglang, Jumat (9/4/2021) kemarin.
Dalam kesempatan itu, dia tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada Adventist Development dan Relief Agency (ADRA) Indonesia, serta lembaga lainnya yang telah membantu dalam upaya peningkatan kapasitas SDM di BPBD Pandeglang, khususnya dibidang penguasan teknologi informasi.
“Selain ucapan rasa terimakasih kami pada ADRA maupun lembaga lainnya, atas ilmu yang telah mereka berikan. Kami hanya berharap semoga pelatihan pengelolaan website ini bisa meningkatkan kapasitas di bidang teknologi informasi, khususnya bagi pegawai kami yang bertugas di Pusdalops sebagai ujung tombak penyebarluasan informasi kebencanaan ke masyarakat,” ucapnya.
Baca juga: Beredar Info Puluhan Buaya Lepas dari Penangkaran, BPBD Kota Tangerang Susuri Sungai Cisadane
Sementara, Nailuttaris Indriane selaku DRM Regency Coordinator Kabupaten Pandeglang, ADRA Indonesia, menjelaskan. Bahwa pelatihan singkat pengelolaan website dan aplikasi SITANGGUH BPBD Pandeglang itu, merupakan bagian dari dukungan yang diberikan ADRA yang saat ini tengah melaksanakan proyek LLDPP atau Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Lokal dalam Kesiapsiagaan dan Perlindungan Bencana.
“Proyek ini dilaksanakan di tiga provinsi yaitu Banten, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Kehadiran ADRA Indonesia di Provinsi Banten bekerja sama dengan BPBD Pandeglang sejak September 2020 lalu, kemitraan terkait Program Peningkatan Kapasitas Pemimpin Lokal yang terkait dalam pengurangan risiko bencana,” ujarnya.
Program kemitraan tersebut, tambahnya, terlaksana secara konsorsium dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), PLAN Indonesia, Pujiono Centre, Redr Indonesia yang didukung penuh oleh European Commission Humanitarian Aid (ECHO).
Baca juga: BPBD Pandeglang Susun Raperda Penanggulangan Bencana
“Kegiatan kami di Kabupaten Pandeglang, terutama pada masa kemitraan dengan BPBD yakni, Pembuatan dokumen Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB), Pelatihan pemetaan bencana partisipatif dengan tokoh masyarakat, Pelatihan penanggulangan bencana dasar dan teknologi informasi untuk staff BPBD, Fasilitasi pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Pembuatan dokumen Rencana Kontingensi, Pelatihan tentang sistem dan prinsip kemanusiaan, Pelatihan tentang sistem koordinasi klaster, bimbingan dan strategi, maupun yang lainnya,” tambah Nailuttaris.
ADRA Indonesia merupakan organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan global yang memberikan bantuan dan pengembangan individu di lebih dari 130 negara, tanpa memandang etnis, afiliasi politik, atau asosiasi agama.
“Goal mission atau hasil dari kerjasama atau kemitraan kami dengan BPBD nanti pada akhir program, yakni meningkatkan kesiapsiagaan dan perlindungan bencana multisektor lokal, khususnya dalam meningkatkan kapasitas daerah di setiap provinsi, baik itu di Provinsi Banten, Nusa Tenggara Barat, maupun di Sulawesi Tengah,” pungkasnya.
Baca juga: BPBD Pandeglang Anggap Hasil Riset ITB Tentang Potensi Tsunami 20 Meter Hanya Teori
Secara singkat, Supervisor Pusdalops BPBD Pandeglang, Suwandi, yang saat itu ikut dalam pelatihan, mengaku bersyukur telah menerima banyak ilmu dan wawasan baru di bidang pengelolaan sistem informasi sejak adanya kemitraan BPBD Pandeglang dengan ADRA Indonesia.
“Ini sangat membantu saya dan rekan-rekan untuk lebih meningkatkan pelayanan kebencanaan kepada masyarakat, khususnya dalam hal pengelolaan website guna penyebaran informasi tentang resiko kebencanaan,” ungkapnya singkat. (Aditya/Red)