PANDEGLANG, BINGAR.ID – Puluhan warga di Kampung Sugal dan Bayur, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Pandeglang menggeruduk pembangunan Puskesmas Panimbang dan Hunian Tetap (Huntap) korban tsunami selat sunda.
Kedatangan mereka untuk menuntut perbaikan jalan. Karena sejak dimulainya pembangunan kedua proyek yang dibiayai oleh APBD dan APBN itu jalan utama menuju kampung mereka rusak parah.
Baca Juga : Akses Jalan Menuju Proyek Puskesmas Panimbang Sempit dan Rusak Parah
Kordinator Aksi, Apang Saprudin mengatakan, truk bertonase besar yang mengangkut merial pasir dan batu (Sirtu) untuk pembangunan Puskesmas dan Huntap membuat jalan utama ke dua kampung itu rusak parah dan dipenuhi lumpur.
“Kami menuntut agar pihak terkait turun tangan dan tak membiarkan kerusakan semakin parah. Apalagi saat ini hujan mulai turun, sehingga membuat jalan berlubang dipenuhi lumpur,” kata Apang, Kamis (10/9/2020).
Baca Juga : Abaikan K3, DPRD Pandeglang Soroti Pembangunan Puskesmas Panimbang
Kepala Desa Mekarsari, Sukarna meminta agar pihak pemborong dua proyek tersebut dapat memenuhi tuntutan warga. Ia juga menghimbau agar warga menjaga kondusifitas dengan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri.
“Saya minta pemborong proyek agar memenuhi tuntutan warga kampung Sugal dan Bayur. Dan harapan saya kepada warga agar tetap menjaga kondusifitas,” pungkasnya.
Dalam aksi itu, warga dan pihak proyek pembangunan Puskesmas Panimbang dan Hunian Tetap (Huntap) membuat kesepakatan bersama. Dalam kesepakatan itu, pihak proyek bakal memperbaiki jalan tersebut.
Baca Juga : Korban Tsunami di Sumur Mulai Tak Nyaman Tinggal di Huntara
Kepala Mandor Proyek Huntap, Sungkono
mengaku salah karena telah mengganggu aktivitas warga. Namun ia memastikan, akan melakukan perbaikan jalan tersebut.
“Hari ini saya membuat pernyataan dengan warga terkait kerusakan jalan Kampung Sugal dan Bayur dan akan saya perbaiki hari ini juga karena demi kelancaran bersama,” tandasnya. (Deden/Red)