PPDB Online SMPN di Pandeglang, Banyak Dikeluhkan Orang Tua Siswa

PPDB Online

Sejumlah orang tua siswa yang terpaksa harus datang ke sekolah untuk mendaftarkan anaknya ke SMPN, karena tidak bisa melakukan PPDB Online. Sandi

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pandeglang, sudah dibuka sejak Senin 24 hingga Sabtu 29 Juni 2024, dengan sistem daring atau PPDB Online.

Namun PPDB dengan menggunakan sistem daring tersebut, mengakibatkan sebagian besar siswa, maupun orang tua siswa yang hendak mendaftarkan anaknya, mengaku kesulitan dengan digunakannya sistem online itu.

Baca Juga : Meski “Membludak” PPDB di SMAN 2 Pandeglang Berjalan Lancar

Akibatnya, mereka tetap datang ke sekolah dengan tujuan mendapatkan bantuan dalam mendaftarkan anak-anaknya. Seperti yang terjadi di SMP Negeri 3 Pandeglang, yang didatangi sejumlah orang tua saat membuka pendaftaran penerimaan siswa baru tahun ajaran 2024-2025.

Kepala SMPN 3 Pandeglang, Ading Suhendi mengaku, bahwa pihaknya memang sengaja membuka pendaftaran di sekolah untuk membantu calon pendaftar yang masih mengalami kebingungan dan kesulitan.

Baca Juga : Jalur Zonasi Jadi Prioritas di Pandeglang Pada PPDB 2024

“Kita sadar tidak semua orang tua, siswa, ataupun SD memiliki fasilitas online ya, makanya kami menyediakan fasilitas itu untuk memudahkan dan membantu dalam pendaftaran ke SMPN 3 Pandeglang ini,” ucapnya, Selasa 25 Juni 2024.

Dirinya mengatakan selama PPDB, SMPN 3 Pandeglang membuka sejumlah jalur penerimaan, untuk para calon siswa, seperti zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua, dan prestasi.

“Sesuai dengan juklak dan juknis dari kementerian ya, masing-masing ada kuotanya, seperti zonasi 50 persen, afirmasi 15 persen, perpindahan orang tua 5 persen dan prestasi 35 persen,” ujar Ading.

Baca Juga : Buntut PPDB Banten yang Carut-Marut, Ombudsman Panggil Tiga OPD

Di sisi lain, salah satu orang tua siswa yang mendaftar, Siti mengatakan bahwa dirinya tak mengerti sedikitpun prosedur pendaftaran secara daring atau online. Bahkan ia menilai pendaftaran sekolah metode online ini jauh lebih rumit ketimbang dengan metode konvensional.

“Ya udah, mangkanya datang ke sekolah minta bantuan sama guru-guru di sini. Benar-benar bingung sih,” kata Siti.

Akhirnya berkat bantuan dari pihak sekolah, Ia bisa dengan lancar mendaftarkan anaknya ke SMPN 3 Pandeglang. Walaupun ketika ia mendapatkan bantuan dari pihak sekolah pun sempat beberapa kali mendapatkan kendala.

“Saya ucapkan banyak terimakasih kepada pihak sekolah atas bantuannya, dan alhamdulilah sekarang anak saya sudah bisa terdaftar di SMPN 3 Pandeglang ini,” ungkapnya. (Sandi)

Berita Terkait