TANGERANG, BINGAR.ID – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih dengan menyerahkan Renewable Energy Certificate (REC) kepada para pelaku usaha di wilayah Banten.
General Manager PLN UID Banten, Moch. Andy Adchaminoerdin menyampaikan, program REC merupakan wujud nyata PLN dalam mendukung pelanggan untuk menggunakan listrik yang bersumber dari energi terbarukan.
Baca Juga : PT Indah Kiat Bersedia Matikan Pembangkitnya dan Beralih ke Listrik PLN
“Renewable Energy Certificate ini adalah bukti komitmen PLN dalam mendukung industri menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Ini sejalan dengan target nasional untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060,” ujar Andy Acha, Rabu (20/11/2024).
Lebih lanjut, Moch. Andy juga menekankan pentingnya kolaborasi antara PLN dan sektor industri dalam mendorong keberlanjutan energi di Indonesia.
Baca Juga : PT Indah Kiat Bersedia Matikan Pembangkitnya dan Beralih ke Listrik PLN
“Kami ingin menjadi mitra strategis bagi pelaku usaha dalam menghadirkan layanan kelistrikan yang tidak hanya andal, tetapi juga mendukung terciptanya ekosistem energi hijau di Indonesia. PLN siap memenuhi kebutuhan listrik hijau melalui program-program unggulan seperti REC, sebagai bentuk kontribusi nyata untuk masa depan yang lebih baik,” tuturnya.
Pelanggan yang menerima REC adalah PT Nippon Shokubai Indonesia, PT Mitsuboshi Belting Indonesia, PT Jotun Indonesia (Powder Factory), PT Horn Ming Indonesia, PT Trafoindo Prima Perkasa, dan PT Cipta Mortar Utama.
Baca Juga : Dukung Pertanian di Banten, PLN Pasok Listrik 1,2 Juta VA
Acep, selaku Engineering & Maintenance Manager dari PT Nippon Shokubai Indonesia, mewakili penerima sertifikat REC, menyampaikan apresiasinya kepada PLN.
“Kami sangat mengapresiasi PLN atas inovasi layanan ini. Produk layanan REC yang dihadirkan PLN sangat relevan bagi kami yang memiliki komitmen terhadap isu pengurangan emisi karbon. REC ini merupakan atribut yang merepresentasikan listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), sehingga kami bisa memastikan penggunaan listrik kami turut mendukung upaya global mengurangi emisi karbon,” ujar Acep.
Acep juga menjelaskan bahwa perusahaannya telah mulai menggunakan REC sejak tahun 2023 dengan skema 100 persen bundling, memastikan seluruh energi listrik yang digunakan berasal dari EBT.
“Penggunaan REC ini memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian target pengurangan emisi karbon kami. Pada tahun 2023, kami berhasil mengurangi emisi hingga 33 persen atau setara 64.000 ton ekuivalen karbon dioksida. Hal ini sangat mendukung upaya kami mencapai target pengurangan emisi karbon sebesar 29 persen di tahun 2030,” tambahnya. (Ahmad)