PANDEGLANG, BINGAR.ID — Petani sayur yang ada di Kecamatan Bojong, Pandeglang mengaku kesulitan menjual hasil panennya, sejak wabah Covid-19 atau Virus Corona menghantui Indonesia.
Ditambah, kebijakan pembatasan sosial bersekala besar atau PSBB Covid-19, semakin membuat para petani kesulitan mengeluarkan hasil panenya.
Padahal, sebelum adanya wabah virus corona, para petani di Kecamatan Bojong bisa menjual hasil panenya sampai ke pasar yang ada di Jakarta, Depok, Bekasi dan Bandung.
Salah seorang petani di Kecamatan Bojong, Ade Rudiyanto mengatakan, para pengempul yang biasa di menerima sayur dari Kecamatan Bojong sudah tidak menerima barang untuk sementara waktu. Sehingga hasil panen sayur terpaksa dibagikan kepada warga, akibat mengalami kesulitan penjualan.
“Terpaksa saya bagikan, karena hasil panen sulit dijual karena disetiap perbatasan kan diperiksa. Meskipun dipaksakan di sana nya juga jarang ada menampung,” kata Ade kepada Bingar, Sabtu (4/4/2020).
Ade mengaku selama satu Minggu biasanya suka mengirimkan hasil panennya ke daerah Jakarta sebanyak tiga kali. Namun, sejak awal bulan Maret 2020 tidak ada lagi yang mau menampung hasil buminya.
“Saya biasa mengirimkan hasil panen saya berupa kacang panjang, kangkung, cabai, daun singkong, mentimun, dan kencur. Tapi ini mah sudah lama engga ngirim,” keluh Ade.
Ade berharap pemerintah daerah memberikan solusi atas kegundahan yang dirasakannya. Semua itu agar tidak ada kerugian yang besar.
“Mudah-mudahan saja pemerintah memberikan solusi yang saya rasakan. Kalau gini terus bisa-bisa rugi besar saya,” harapnya. (Azis/Red)