Perpusda Pandeglang Klaim Miliki 14.600 Judul Buku

Perpusda Pandeglang

Salah seorang siswi pengunjung Perpusda Pandeglang, saat mencari buku sebagai referensi tugas sekolahnya. Sandi

PANDEGLANG, BINGAR ID – Staf Pelaksana Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten Pandeglang, yang juga selaku petugas di Perpustakaan Daerah (Perpusda), mengaku bahwa di Perpusda tersebut, memiliki belasan ribu judul buku, baik dalam bentuk fisik, maupun digital.

“Jumlah koleksi buku dalam bentuk fisik yang ada di Perpusda ini, sekitar 14.200 judul, sedangkan koleksi buku dalam bentuk digital, atau e-Book, terdata sekitar 400 judul, semua referensi buku di sini ada lumayan lengkap,” ungkap Reska Pratama, Rabu  28 Mei 2024.

Baca Juga : DKP Berharap Miliki Gedung Perpusda Sendiri

Reska juga menerangkan, mayoritas pengunjung ke Perpusda Pandeglang tersebut, rata-rata adalah pelajar dan mahasiswa, yang mencari referensi untuk tugas.

“Kebanyakan pelajar sama mahasiswa, tapi umum juga banyak, sehari kadang 30 orang, kebanyakan ke sini mereka karena sering minat bacanya ada juga sambil ngerjain buat tugas di sini,” paparnya.

Untuk menarik pengunjung dan meningkatkan minat baca masyarakat Pandeglang sendiri, diauinya bahwa Perpusda Pandeglang sudah menyediakan berbagai fasilitas, termasuk ruang auditorium, ruang anak, ruang komputer, dengan WiFi gratis, peminjaman buku gratis, dan fasilitas tempat baca, seta penyediaan fasilitas Perpustakaan Keliling.

Baca Juga : Jelang New Normal, Perpusda Pandeglang Kembali di Buka

“Yah kalau tersedia sih ada, mungkin buku yang kurang lengkap itu seperti buku referensi kalau bukunya ada cuman kurang lengkap aja,” sebutnya.

Ia melanjutkan, perkembangan literasi dan minat baca masyarakat Pandeglang belum menunjukkan peningkatan signifikan. Bahkan, budaya baca atau literasi masyarakat cenderung terus mengalami penurunan, karena minat untuk meningkatkan literasi tidak ditanamkan secara konsisten.

“Kadang menurun kadang meningkat, jadi enggak pasti, harapan semua orang sih literasi di Pandeglang bisa meningkat juga, karena dari literasi kan bisa membuat memajukan masyarakat juga,” tuturnya.

Baca Juga : Hari Jadi Pandeglang Dalam Kajian Data dan Sejarah

Alasan rendahnya budaya literasi di Pandeglang, karena mulai mudahnya nendapatkan informasi dewasa ini, kebanyakan orang kesulitan membaca teori dan fakta yang sebenarnya. Pemahaman literasi tidak hanya terbatas pada sumber-sumber konvensional seperti buku, melainkan dapat diperoleh dari berbagai sumber termasuk internet dan lainnya.

“Dan untuk informasi kita bisa dapat darimana saja, namun buku itu kan hanya sebagai sumber referensi lengkapnya dari informasi lain, dan itu sebagai pelengkapnya karena informasi yang kita dapat harus didapatkan dengan fakta dan aktual juga,” tandasnya. (Sandi/Adyt)

Berita Terkait