LEBAK, BINGAR.ID – Pagebluk Covid-19 yang sudah terjadi lebih dari satu bulan terakhir, menggerus roda perekonomian. Dari tingkat atas hingga kelas bawah. Banyak sektor perdagangan yang omzetnya merosot dalam seketika.
Tak terkecuali yang dialami seorang penjual Bakso Malingping, warga Kampung Wanakerta, Desa Wanasalam, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Sukmanah (45).
Wanita murah senyum itu mengaku, dalam beberapa waktu terakhir pendapatannya dari menjual bakso khas Lebak itu anjlok. Kini dia hanya bisa meraup omzet sekitar Rp200 ribu per hari. Padahal biasanya, dia mampu mengantongi keuntungan hingga Rp1 juta setiap hari.
“Cuma 5 kg saja hari ini juga (untungnya, red) Rp200 ribu. Biasanya mah kalau sebelum ada virus corona itu ya penjualan setiap harinya mencapai Rp1 juta. Apalagi bulan puasa,” kata Sukmanah, Senin (28/4/2020).
Baca juga: Yuk Tengok Cara Buat Bakso Malingping yang Kesohor
Bagi Sukmanah, pandemi saat ini merupakan masa terberatnya selama 10 tahun berjualan Bakso Malingping. Sebelumnya, dia tidak pernah merasakan penjualan yang begitu merosot seperti saat ini.
“Kalau puasa tahun lalu setiap hari itu dari pagi sampai sore yang order bakso ramai saja tapi tahun ini memang jauh dari tahun lalu,” keluhnya.
Dirinya menceritakan, selama ini dia kerap mengirim bakso olahannya ke Rangkasbitung dan Kabupaten Pandeglang. Dalam menjajakan produknya, Sukmanah membagi dalam tiga ukuran.
“Mulai dari ukuran besar yang dibanderol Rp5 ribu per butir, ukuran sedang dibanderol Rp2 ribu dan ukuran kecil yang dihargai Rp1 ribu per butir,” sebutnya.
“Harga dengan satu porsi bakso diharga Rp15 ribu isi 15 bakso dengan ukuran bakso yang kecil 3 jenis bakso yang berbeda ukuran. Mulai bakso bulatan kecil sedang dan besar. Dari harga Rp1,000, Rp2,000 dan Rp5,000,” sambungnya.
Sama dengan yang lainnya, Sukmanah juga berharap pandemi ini segera berakhir. Dengan begitu, dia bisa berjualan dengan normal. (Syamsul/Red).