PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang mengaku, pendataan komunitas seni, atau sanggar seni yang ada di Pandeglang, baik yang aktif maupun yang tidak, masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) hingga saat ini.
Kepala Bidang Kebudayaan, Disparbud Pandeglang Heryana mengungkapkan, bahwa pihaknya belum melakukan pendataan ulang terkait komunitas seni tersebut, baik itu yang dibentuk di sekolah, organisasi, atau oleh masyarakat umum.
Baca Juga : Disparbud Pandeglang Akan Segera Kaji Temuan ODCB di Mandalawangi
Menurutnya, pendataan itu dinilai penting, guna mengetahui berapa jumlah sanggar dan kelompok seni yang masih aktif. Karena pada dasarnya dari sanggar-sanggar seni sebagai tempat pembinaan potensi seni budaya di daerah.
“Sebenarnya kami yang belum dan akan mulai mendata kembali, baik komunitas seni maupun sanggar seni yang aktif atau tidak di Pandeglang, mungkin data kita ada yang sudah rubah atau tidak kita ingin melakukan update data kembali yang di dalamnya seni dan sebagainya,” ungkap Heryana, Senin 10 Juni 2024.
Baca Jug : Selama Libur Lebaran 2024 Kunjungan Wisatawan Ke Pandeglang Capai 450 Ribu
Dikatakannya juga, pendataan merupakan hal yang sangat vital untuk perencanaan ke depannya. Dimana pihaknya menjelaskan, bahwa proses ini sedang berlangsung, meskipun belum mencapai tingkat optimal.
“Pendataan ini tidak bisa dilakukan dengan instan, mengingat luasnya wilayah Pandeglang dan masih banyak aspek yang perlu kami tambahkan atau data yang perlu kami validasi,” ungkapnya.
Heryana juga menjelaskan dalam melaksanakan pendataan tersebut, pihak Disparbud Pandeglang juga membutuhkan perangkat dari pemerintah desa untuk membantu mendata tiap sanggar seni yang ada di desa tersebut.
Baca Juga : Mahasiswa Biologi UIN SMHB Gelar Kuliah Lapang di Gunung Pulosari
“Meskipun kami sudah mulai proses ini, kami belum mencapai tingkat optimal sepenuhnya. Kami juga belum memastikan apakah pihak desa telah melakukan pendataan terkait kebudayaan. Namun, kami terus bergerak maju secara bertahap,” tuturnya.
Ia menekankan bahwa memiliki data yang lengkap akan memudahkan pengambilan keputusan dalam perencanaan ke depan. Saat ini, kata dia, jumlah sanggar seni diperkirakan sekitar 200, namun belum pasti semuanya masih aktif.
“Beberapa di antaranya aktif dan beberapa tidak. Kami belum melakukan pemeriksaan menyeluruh, terutama di wilayah terdekat,” jelasnya.
Dia berharap meskipun teknologi dari luar terus berkembang, sanggar seni yang sudah ada dan yang baru tetap memperhatikan dan menjaga kesenian
“Ya saya sih berharap bahwa sanggar yang tetap eksis dalam melaksanakan kegiatannya, begitu juga sanggar yang baru mudah-mudahan mereka pun bisa kita data dan selanjutnya seni tradisi di Pandeglang agar terus dipertahankan, walaupun dengan banyaknya gempuran teknologi dari luar,” harapnya. (Sandi)