Pemerintah Siapkah Langkah Jadikan Covid-19 Sebagai Endemi

Endemi Covid-19

Tenaga kesehatan menata tempat tidur pasien di Rumah Sakit Darurat COVID-19. (ANTARA/Didik Suhartono).

BINGAR.ID – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, pemerintah akan menyiapkan langkah-langkah yang mengasumsikan pandemi Covid-19 tidak akan hilang begitu saja dalam waktu cepat. Pemerintah mempersiapkan masyarakat dan negara menjalani Covid-19 sebagai endemi.

“Artinya nanti akan menjadi wabah yang sifatnya sporadis di tempat-tempat tertentu seperti flu, demam berdarah, dan seterusnya,” ujarnya seperti dikutip dari Republika, Senin (30/8/2021).

Menko PMK menyebut tidak ada pilihan lain saat ini selain disiplin menjalankan protokol kesehatan. Terlebih, menjadikan protokol kesehatan sebagai bagian kehidupan sehari-hari terutama memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.

Baca juga: Waspada! DBD Mengancam Kota Serang di Tengah Pandemi Covid-19

Di samping itu, pemerintah juga terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kondisi tersebut akan berlangsung sampai penanganan Covid-19 dianggap betul-betul terkendali.

Menko PMK juga mewanti-wanti agar pembagian Bantuan Sosial (Bansos) kepada masyarakat benar-benar terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. Jangan sampai ada masyarakat yang berhak, tapi tidak memperoleh bantuan.

“Kalau ada laporan silakan melapor mana yang tidak merata, siapa yang tidak kebagian, nanti saya catat biar segera saya tangani. Pokoknya tidak boleh ada orang yang berhak kemudian tidak dapat,” ujarnya.

Baca juga: Film Zombie Dinilai Baik untuk Mental saat Pandemi Covid-19

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia diperkirakan sulit mencapai kekebalan kelompok. Varian Delta menjadi penyebabnya. Karena itu, pemerintah memilih merancang strategi mengendalikan pandemi.

Pemerintah sudah menetapkan tiga langkah strategis dalam menurunkan angka reproduksi virus atau penularan Covid-19. Ketiganya, yaitu mengurangi proporsi populasi yang rentan terhadap infeksi melalui penerapan 3M dan 3T, mengurangi durasi kontak, dan meningkatkan proporsi populasi yang kebal atau imun melalui vaksinasi.

Wabah akan terkendali apabila level reproduksinya berada di bawah angka satu. Luhut pada Selasa (24/8/2021) mengatakan, catatannya cakupan vaksinasi tinggi ditambah dengan penerapan 3M dan 3T yang juga tinggi di masyarakat.

Baca juga: Gangguan Kesehatan Mental Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Pemerintah menargetkan melalui penerapan PPKM berbasis level ditambah penguatan 3M dan 3T serta cakupan vaksinasi 75 persen akan menurunkan angka reproduksi Covid-19 menjadi 0,9 pada Oktober 2021.

“Kami menargetkan Oktober ini bisa lebih terkendali kalau menerapkan aplikasi Peduli Lindungi. Vaksinasi jalan, testing dan tracing jalan, serta pakai protokol kesehatan yang ketat,” ujar Luhut. (Ahmad/Red)

Berita Terkait