Pemerintah Kucurkan Rp42 Triliun untuk Penyertaan Modal Sembilan BUMN

BUMN

Kantor Kementerian BUMN (Google Images)

JAKARTA, BINGAR.ID – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memberikan sembilan BUMN bantuan berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2021 yang totalnya sekitar Rp42,385 triliun.

“Secara total, alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) ke BUMN dan Lembaga Rp42,385 triliun,” jelas Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan, Meirijal Nur seperti yang dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Senin (7/11/2020).

Adapun sembilan BUMN tersebut adalah pertama, untuk PT PLN sebagai pendanaan infrastruktur ketenagalistrikan untuk transmisi, gardu induk, dan distribusi untuk listrik pedesaan.

Baca juga: Ombudsman RI Soroti 397 Komisaris BUMN yang Rangkap Jabatan

Kedua, PT Hutama Karya sebagai pendanaan bagi kelanjutan pembangunan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk tiga ruas tol yaitu Kuala Tanjung–Parapat, Lubuk Linggau Bengkulu, dan Sigli-Banda Aceh.

Ketiga, PT Sarana Multigriya Finansial untuk mendukung penyediaan dana murah jangka panjang kepada penyalur KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan porsi pendanaan 25%.

Keempat, Indonesia Finansial Group (IFG) Life untuk mendukung peningkatan kapasitas usaha menata industri perasuransian dan penjaminan.

Kelima, PT Pelindo III sebagai pendanaan bagi pengembangan Pelabuhan Benoa untuk mendukung program Bali Maritime Tourism Hub.

Baca juga: 2 Hingga 3 Tahun Ke Depan, BUMN Diwacanakan Tak Lagi Terima APBN

Keenam, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) sebagai pendanaan bagi pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung untuk penyelenggaraan KTT G20 tahun 2023 di Tanamori, Labuan Bajo.

Ketujuh, PT Kawasan Industri Wijayakusuma untuk mendukung pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Kedelapan, PT PAL Indonesia (Persero) untuk mendukung kesiapan fasilitas produksi kapal selam dan pengadaan peralatan pendukung produksi kapal selam.

Kesembilan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai pendanaan penyediaan pembiayaan, penjaminan asuransi, serta penugasan khusus ekspor (national interest account). (Agisna/Red)

Berita Terkait

Berita Terbaru