Pemerintah Akan Buat Standardisasi Masker di Wilayah Penularan Tinggi

Tim dari Satgas Covid-19 dan tim pakar bersama beberapa perusahaan telah berhasil membuat masker produksi lokal dengan standar filter yang cukup tinggi (Pexels)

JAKARTA, BINGAR.ID – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan pemerintah akan membuat standardisasi masker untuk daerah dengan risiko penularan Covid-19 yang tinggi.

“Semuanya (masker) berguna, tidak ada masker yang tidak berguna. Namun, bagi daerah-daerah yang zona merah lantas risiko penularannya tinggi perlu kita buatkan sebuah standardisasi,” ungkap Doni seperti yang dilansir dari laman Setkab, Selasa (29/9/2020).

Dia menyebut, tim dari Satgas Covid-19 dan tim pakar bersama beberapa perusahaan telah berhasil membuat masker produksi lokal dengan standar filter yang cukup tinggi, yaitu antara 70-80 persen.

“Ini sudah mendapatkan rekomendasi dari BPPT dan juga standar dari Jerman. Kita akan coba untuk kembangkan terus sehingga nantinya kualitas masker yang digunakan oleh masyarakat semakin baik,” ujar Ketua Satgas.

Doni menghimbau agar masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi terutama zona merah untuk menggunakan masker standar yang berkualitas sehingga risiko penularan kecil.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga mengumumkan bahwa pemerintah telah menerima perkiraan biaya uji usap atau swab test dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).

“BPKP telah memberikan estimasi harga. Untuk yang sifatnya kontraktual itu sebesar Rp439 ribu per spesimen, sedangkan untuk yang sifatnya mandiri, usulan dari BPKP adalah sebesar Rp797 ribu,” kata Doni

Namun, lanjut Kepala BNPB tersebut, biaya itu masih akan dievaluasi oleh tim dari Kementerian Kesehatan sehingga tidak memberatkan masyarakat tetapi juga tidak merugikan para pengusaha yang bergerak di bidang jasa pemeriksaan laboratorium. (Ahmad/Red)

Berita Terkait