SERANG, BINGAR.ID – Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Syahrul Yasin Limpo memantau dan menyerahkan secara langsung penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian kepada para petani di Kabupaten Serang.
Pemantauan tersebut untuk mengecek secara langsung penyaluran KUR disetiap daerah.
Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo memastikan yang pertama produktivitas dan ketahanan pangan. Khususnya, bagaimana padi panen dan kemudian penggilingan bisa bergerak dan seperti apa serapan gabah yang ada.
“Di satu sisi memang kehadiran saya di daerah bersama unsur pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota, adalah untuk memastikan perintah Bapak Presiden untuk membantu para petani melalui KUR berjalan secara optimal,” kata Syahrul, Selasa (27/7/2021).
Baca juga: Pemerintah Naikkan Plafon KUR Tanpa Jaminan Rp100 Juta
Dipaparkannya, untuk hari ini khususnya di Kabupaten Serang Kementerian Pertanian (Kementan) RI menggulirkan sebesar Rp1 miliar dengan jumlah total untuk se-Provinsi Banten senilai Rp1,7 triliun untuk KUR Pertanian.
“Saya berharap serapannya musim tanam dua agar bisa lebih cepat,” ujarnya.
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa berharap dengan kehadiran Mentan RI bisa menjadi motivasi bagi seluruh petani untuk meningkatkan usaha tani nya agar menjadi jalan hidup mereka, bukan hanya sekedar untuk makan saja.
“Karena saya lihat Pak Menteri bukan orang sembarangan dia orang lapangan, dia mengerti tentang psikologi kondisi petani di lapangan dia turun mengecek secara detail apa yang menjadi kesulitan bagi para petani,” katanya.
Baca juga: Petani Pandeglang Tak Tau Ada Program KUR Dari Pemerintah
Selain itu juga, untuk memotivasi agar para petani terbuka wawasannya bisa memanfaatkan fasilitas yang di siapkan oleh pemerintah yakni KUR Pertanian dengan suku bunga sangat kecil 6 persen pertahun.
“Kita akan dorong para petani untuk memanfaatkan fasilitas KUR untuk melakukan usaha tani bagaimana dia beternak ikan, lele, bagaimana dia membuat penggilingan, bagaimana dia berbisnis beras atau apa pun kita ajukan kredit,” ujarnya.
Pandji merinci, Rp1,7 triliun jika dibagi delapan kabupaten dan kota paling minimum per kabupaten atau kota sebesar Rp200 miliar. Sedangkan untuk saat ini baru 10 petani yang memperoleh pinjaman KUR Petani dengan total sebesar Rp925 juta.
“Ada peluang kredit yang bisa kita ambil oleh para petani kita tadi baru terealisasi Rp925 juta belum satu miliar, masih ada kuota Rl100 miliar lebih tentunya ini menjadi dorongan kami bagi dinas pertanian untuk memotivasi para petani memanfaatkan fasilitas KUR untuk kegiatan usaha mereka,” ucapnya.
Baca juga: Petani di Pandeglang Diguyur Program KUR Rp300 Miliar
Pandji menjelaskan, bahwa kegiatan usaha tani bukan hanya di sektor tani saja melainkan sektor produksi saja tetapi di paska panen.
“Misalnya model penggilingan, bisnis pupuk, para petani boleh bisnis pupuk. Atau mengembangkan komoditas pertanian punya nilai tinggi, misalnya menanam cabai, bawang, silakan ajukan kredit,” ujarnya.
Disamping itu, ia berharap dengan adanya program KUR Pertanian pihaknya meminta agar lebih di permudah persyaratannya sehingga para petani tidak merasa dipersulit.
“Petani jangankan yang sulit yang gampang saja bukan tidak mau mengerjakannya. Makanya tolong permudah, lebih mudah lagi agar fasilitas bisa terserap optimal oleh para petani kita,” pungkasnya. (Syamsul/Red)