LEBAK, BINGAR.ID – Harga ikan laut di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak menukik tajam. Padahal biasanya, harga ikan tidak jatuh seperti saat ini. Apalagi sekarang bertepatan dengan bulan suci Ramadan.
Penyebab murahnya harga ikan di selatan Banten itu, karena pasokannya yang melimpah, namun satu sisi minim pembeli.
Salah seorang pemasok ikan warga Binuangen, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam Toton Sopyan mengaku, penurunan harga ikan laut mulai terjadi sejak awal masa pandemi Covid-19. Hal itu memengaruhi masyarakat untuk membeli ikan.
“Untuk harga ikan menurun harganya. Karena kita biasa kirim ke Muara Baru dan Muara Angke (Jakarta), sekarang pasarnya sepi, hasil tangkap mah banyak. Mungkin karena lockdown. Biasanya 2 ton sekali kirim. Sekarang mah saya lagi total tidak kirim ke Jakarta dulu sejak Jakarta ditutup saja,” kata Toton, Kamis (30/4/2020).
Ia membeberkan, sebelumnya harga jual ikan terbilang stabil. Misalnya saja untuk harga ikan layang sebelumnya Rp12 ribu per kg, kini anjlok menjadi Rp7 ribu per kg. Ikan tembang juga mengalami penurunan. Sebelumnya harga pasar ikan tembang untuk satu kg dijual dengan harga Rp5,000 akan tetapi, kini harganya anjlok menjadi Rp2,000 untuk satu kg.
“Yang biasa harga layang biasa Rp12,000 sekarang hanya Rp7,000 sangat jauh penurunan harganya. Ikan tembang juga turun harganya. Dan ini terjadi pas ada virus saja karena banyak aturan-aturan kan tidak boleh ini itu,” terangnya.
Jenal, penjual ikan di Pasar Muara Binuangen juga mengeluhkan hal yang sama. Ia menyebut kini harga berbagai ikan mengalami penurunan. Untuk jenis ikan kue saja, biasanya harga jual ikan tersebut tidak kurang diangka Rp35 ribu. Namun kini malah turun menjadi Rp30 ribu.
“Yang turun harganya bukan ikan layang dan tembang saja. Memang dua jenis ikan itu turunnya drastis. Tapi ikan kue dan ikan tongkol, gurita juga turun harganya. Kalau ikan lainnya itu turun sampai 10 atau bahkan 20 persen penurunan harganya,” pungkasnya. (Syamsul/Red).