SERANG, BINGAR.ID – Grup musikalisasi puisi Paduraksa baru saja melepas karya terbarunya bertajuk “Akar dan Kepala Telah Sama Lepas” yang merupakan puisi milik seorang penyair besar Banten, Toto ST Radik.
Ini bukan kali pertamanya Paduraksa menggubah puisi Toto. Sebelumnya mereka juga pernah mengabadikan salah satu puisi Toto berjudul “Lidah Politikus” yang kemudian dikemas dalam mini album “Jalan yang Lain” yang dirilis September 2019.
Kali ini, mereka mengkonversi puisi Toto dalam rangka mengikut lomba musikalisasi puisi garapan Hima Seni Untirta. Namun di samping itu, lagu ini merupakan upaya Paduraksa merawat imun kreativitas di tengah pandemi Covid-19. Hasilnya, lagu itu jadi lebih dramatis.
“Ada Fesimisme yang tumbuh ketika kami melihat tubuh puisi. Pun ada optimisme. Semua padu dalam komposisi yang lirih; bisa pula mencekam. Mungkin, sekilas demikian gambaran dari proses kami menafsirkan puisi ini,” ujar salah satu personel Paduraksa, Baehaqi Muhammad ketika disinggung soal interpretasi puisi “Akar dan Kepala Telah Sama Lepas”, Sabtu (16/5/2020).
Paduraksa digawangi oleh lima pria dan satu wanita, mereka adalah Giani Masisa (Vocal), Baehaqi Muhammad (Gitar), Dandi Musa (Lead Gitar), Maghfi Nugraha (Bass), Ardansyah (Drum) Djoe Taufik (Cajon).
Paduraksa merupakan wadah ekspresi bagi enam mahasiswa lintas kampus, yang memiliki ketertarikan di bidang musik. Kolektif musik puisi ini terbentuk dari satu komunitas yang aktif dibidang literasi, Rumah Dunia besutan sastrawan Gol A Gong.
Lagu ini dikerjakan bertiga oleh Baehaqi “Arif” Mohammad, Giani Marisa, dan Dandi Musa yang bertanggung jawab dalam urusan akustik. Karya ini juga dibantu oleh Aldo “Mahirs”. Kini lagu tersebut sudah bisa dinikmati di kanal Youtube mereka, Paduraksa Official. (Ahmad/Red).