JAKARTA, BINGAR.ID – Irwan Afandi (29) seorang ojek online (Ojol) di wilayah Jakarta, diduga menjadi korban hipnotis. Akibatnya, kendaraan roda dua Honda Beat Nomor Polisi A 3280 JQ miliknya raib dibawa pelaku.
Tak hanya itu dompet berisi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) atas nama Yulianah, Sim C, Sim A dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang ada di bagasi motor turut dibawa kabur.
Peristiwa nahas yang menimpa pria asal Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten itu terjadi pada Jumat (17/7) kemarin. Saat itu ia hendak mengantarkan konsumen ke wilayah Kalimati, Jakarta Barat.
Kata Irwan, pelaku yang merupakan seorang pria meminta tolong untuk mengantarkannya ke rumah orang pintar untuk Nyareat. Sesampainya di tempat yang dituju, Irwan diminta untuk menunggu terlebih dahulu di pangkalan pasar Kalimati oleh pelaku.
“Pelaku pesen Ojol itu enggak pakai aplikasi karena memang enggak punya (Aplikasi). Karena saya niatnya ingin nolong si pelaku yang ngakunya baru kemalingan, akhirnya saya antar ke rumah orang pintar yang di maksud oleh pelaku,” kata Irwan, Minggu (19/7/2020).
Namun pada saat itu, pelaku balik lagi ke tempat Irwan menunggu dengan alasan bahwa orang pintar tersebut sedang menerima tamu lain. Tak lama kemudian, orang pintar tersebut menghampiri Irwan dan pelaku.
“Setelah bertemu, orang pintar itu meminta antar ke saya menuju pohon beringin untuk menunjukan akar dari pohon tersebut. Kemudian, saya dan orang pintar itu balik lagi ke pasar tempatnya tadi,” jelasnya.
Kemudian setelah itu, orang pintar yang tak dikenal oleh Irwan meminta pelaku mengambil akar pohon beringin. Akhirnya, pelaku dan Irwan mengambil akar pohon tersebut untuk diserahkan ke orang pintar.
“Awalnya orang itu membawa akar itu dengan jalan kaki menuju tempat orang pintar. Namun balik lagi dengan alasan cape dan meminjam motor saya, karena saya niat nolong orang itu akhirnya saya pinjamkan motornya,” ungkapnya.
“Saya menunggu di pohon beringin itu sambil menginjak akar yang diminta oleh pelaku. Setelah saya tungguin kurang lebih setengah jam, pelaku tak kembali,” tambahnya.
Saat sadar telah ditipu oleh pelaku, Irwan bergegas menuju pangkalan pasar Kalimati. Irwan pun menayakan soal orang pintar tadi, namun warga tak ada yang mengenal orang tersebut.
“Saya tanya warga sekitar tapi enggak ada yang kenal. Padahal orang situ juga lihat saya nganter orang pintar itu, tapi kata warga setempat seminggu yang lalu juga terjadi hal yang serupa,” tandasnya. (David/Red)