LEBAK, BINGAR.ID – Kebijakan Gubernur Banten menutup objek wisata, dikeluhkan pedagang di Danau Talanca, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak.
Pasalnya, keputusan itu dilakukan saat pedagang menaruh harapan besar akan meningkatnya perekonomian mereka di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Namun dikeluarkannya kebijakan itu, sontak membuat harapan mereka pupus. Apalagi pengumuman penutupan dilakukan secara mendadak.
Baca juga: Wisatawan Membludak, Gubernur WH Tutup Sementara Seluruh Tempat Wisata
Salah seorang pedagan kelontong di Danau talanca, Lukman mengaku, tak memiliki keuntungan dari penjualan yang dilakukan pada lebaran kali ini. Padahal tingkat kunjungan wisatawan mulai mengalami peningkatan pada hari kedua pasca-lebaran. Namun, secara spontan pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menutup seluruh objek wisata.
“Padahal dihari kedua itu ramai pengunjung ke sini. Tapi baru juga mulai ramai sudah ditutup,” keluha Lukman, Senin (17/5/2021).
Keluhannya tidak sampai disitu. Akibat aktivitas wisata yang ditiadakan hingga 30 Mei 2021, kini ia kebingungan untuk membayar pinjaman. Maklum, ketika kebijakan wisata diizinkan sebelumnya, ia harus meminjam modal untuk memenuhi kebutuhan produksi.
“Tidak tahu ini bagaimana kedepan untuk bayarnya. Karena, harapannya habis lebaran ini. Soalnya sudah yakin pasti ramai tapi, karena ditutup ya siapa yang mau datang,” ucapnya.
Baca juga: Meski Tuai Protes, WH Kekeh Tutup Objek Wisata
Berdasarkan pantauan Bingar.id, Danau Talanca yang sebelumnya terlihat dipadati wisatawan kini sepi. Namun begitu, para pedagang masih tetap optimis mengadu nasib meski tidak ada pengunjung.
“Padahal buka saja. Yang penting kan yang datang ke sini pengunjung tetap menerapkan protokol kesehatannya itu juga sudah lebih dari cukup. Apalagi di Danau Talanca ini sudah tersedia segala fasilitasnya terkait protokol kesehatan,” saran Lukman. (Syamsul/Red).