PANDEGLANG, BINGAR – Sejumlah nelayan di Kabupaten Pandeglang, Banten terpaksa berhenti melaut untuk sementara. Hal itu karena cuaca sedang tidak bersahabat bagi para nelayan.
Ketua Paguyuban Nelayan Pandeglang, Encep Waas mengatakan angin kencang di sertai gelombang tinggi terjadi pada Minggu 23 Februari 2020, pukul 20:00 Wib.
Padahal saat itu, nalayan tengah berada di bagan atau alat tangkap ikan tradisonal.
“Ya sedang terjadi angin kencang dan gelombang tinggi, semalam juga para nelayan yang ada ditengah laut balik lagi ke daratan,” kata Encep, Senin (24/2/2020).
Namun Encep mengaku, belum memantau dampak yang terjadi akibat gelombang tinggi tersebut, apakah ada bagan yang rusak atau tidak.
“Kalau untuk kerusakan bagan saya belum memantau, yang jelas semua nelayan semalam balik ke daratan,” tandasnya.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Kabupaten Pandeglang, Surya Darmawan meminta masyarakat waspada terhadap gelombang tinggi yang terjadi di laut Pandeglang.
“Ketinggian gelombang di periaran Pandeglang sekitar 1,5 – 2 meter. Oleh karena itu kami meminta nelayan untuk tidak melaut. Gelombang tinggi ini di perkirakan akan terjadi selama satu Minggu,” ucapnya. (Deden/Red)