Miris! Gaji Guru Madrasah di Pandeglang Rp50 Ribu Per Bulan

Gaji guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) di Kabupaten Pandeglang jauh dari kata layak (Ilustrasi Foto: Antara/Prasetia Fauzani)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Pendapatan yang diperoleh guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) di Kabupaten Pandeglang jauh dari kata layak. Pasalnya, masih ada guru madrasah yang digaji hanya Rp50 ribu per bulan.

Nilai itu dipandang tidak sebanding dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang guru.

“Perlu kami sampaikan kepada para pemangku kebijakan, ini yang paling miris kita melihat kondisi honor guru MDTA yang jauh dari kata layak. Coba bayangkan oleh bapak ibu semua kepada mereka punya keluarga, mereka harus menghidupi keluarganya. Tapi seperti dipandang sebelah mata, saya mohon dengan sangat kepada semuanya untuk bisa memperhatikan itu,” kata salah seorang perwakilan guru MDTA, Endin dihadapan anggota Komisi VIII DPR RI yang reses di Pandeglang, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Menag Pastikan Dana BOS Madrasah dan Pesantren tahun 2020 Tetap Naik Rp100 Ribu

Dia mengatakan, meski MDTA bukan lembaga pendidikian formal, akan tetapi dari segi pembelajaran dirasa tidak jauh berbeda dengan Sekolah Dasar (SD). Apalagi guru MDTA juga banyak mengupas tentan ilmu agama Islam.

“Apalagi guru Diniyah ini mengajarkan ilmu-ilmu agama tentu harus didukung oleh pemerintah dari segi honor yang layak,” harapnya.

Semantara Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto, mengaku akan mengusahakan anggaran guru MDTA supaya bisa mendapatkan honor yang layak.

“Kalau menurut saya itu realistis, tapi kita juga harus melihat dari sisi anggaranya. Apakah memungkinkan, karena bagaimanapun kita harus lihat porsi anggaran yang ada, kalaupun memungkinkan kenapa tidak kita push dari fungsi kami,” ucap Yandri.

Baca juga: Kemenag, LIPI, dan Nano Center Kembangkan Madrasah Berbasis Riset

Saat ditanya keseriusannya dalam mengawal honor guru MDTA, dirinya belum bisa memastikan apakah akan menjadi prioritas anggaran atau tidak. Sebab dia belum bisa memastikan ketersediaan anggaran.

“Kalau untuk sekarang belum sepertinya. Ternyata memang masih banyak porsi yang lain. Tapi kami lihat nanti mudah-mudahan tahun depan bisa diusahakan untuk masalah prioritas kami juga akan lihat seperti apa,” tandasnya. (Syamsul/Red)

Berita Terkait

Berita Terbaru