SERANG, BINGAR.ID – Di Kota Serang, tepatnya di Kampung Gowok Kepuh, Kecamatan Curug, terdapat sebuah peternakan yang memakai sistem integrasi antara lahan pakan hingga pemberdayaan bagi masyarakat sekitar.
Di pertenakan ini, menghidupi sekitar 23 ekor sapi dan seribuan domba kambing (doka) unggulan. Uniknya, di peternakan yang berdiri di atas lahan wakaf produktif ini, tidak ada limbah ternak yang terbuang percuma. Sebab semua akan termanfaatkan sehingga menjadi nilai tambah ekonomi.
Sentra ternak ini, merupakan program pemberdayaan milik lembaga filantropi, Dompet Dhuafa yang dinamakan “DD Farm” dan sudah aktif sejak satu tahun lalu.
Program sentra ternak DD Farm mempunyai beberapa keunggulan seperti ketersediaan pakan ternak yang cukup dengan bersumber olahan silase jagung yang berkualitas tanpa campuran kimia.
Serta dengan metode alami mulai penyacahan tanaman jagung, hingga pengendapan cacahan jagung selama kurang lebih satu minggu, setelah itu pakan siap dibagikan ke sapi.
“Untuk bahan tanaman jagung, kita peroleh dari ladang jagung dengan kerjasama masyarakat untuk mengelola lahan tidur, sehingga dapat dimanfaatkan secara bijak sementara untuk pakan kambing kami olah sendiri dengan bahan-bahan organik sehingga bobot kambing yang diharapkan tetap terjaga,” ujar Ketua THK DD Banten, Iqbal, Sabtu (1/8/2020).
Selain itu di DD Farm terdapat pengolahan pupuk kompos yang terbuat dari kotoran ternak sekitar sehingga dengan hal itu, limbah kotoran ternak akan mempunyai nilai ekonomi yang juga menggerakkan roda ekonomi bagi para pekerja yang merupakan penerima manfaat di DD Farm.
Di sisi lain peternakan, terdapat pula pembiakan ternak untuk sistem keberlanjutan ternak di DD Farm dan tingkat kebersihan hingga keperawatan hewan ternak tetap terjaga.
“Tidak hanya itu di lingkup DD Farm terdapat kebun pangan sebagai program ketahanan pangan untuk mencukupi kebutuhan pangan pekerja di DD Farm,” sambung Iqbal.
Program DD Farm bertujuan mengajak masyarakat bahwa peternakan terintergrasi dapat menjadi skala prioritas utama dalam menggerakan roda ekonomi serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar khususnya dhuafa.
Melalui program ini, pandemi Covid-19 yang terjadi pun tidak terlalu dirasakan oleh penerima maanfaat. Sebab dikala bursa penjualan hewan kurban menurun, namun mereka justru mendapat untung yang lebih besar dari hari biasanya.
“Alhamdulillah dengan adanya program sentra ternak teritergrasi ini, meskipun di tengah pandemi Covid-19, tidak menurunkan antusias masyarakat untuk bertransaksi kurban di DD Farm. Ini bisa kita lihat rata-rata kunjungan masyarakat ke sentra ternak bisa mencapai 150 orang per hari,” sebut Iqbal.
Padahal kata Iqbal, biasanya kunjungan pembeli setiap hari tidak lebih dari 50 orang. Namun diperayaan kurban di tengah pandemi, pembelinya lebih tinggi. Sebagian besar dari pembeli berasal dari luar Banten. Mayoritas pengunjung selain dari Banten, seperti Jakarta dan Bandung.
“DD Farm ini contoh peluang ekonomi yang siginifikan di tengah terpuruknya sendi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Bahkan ini menjadi lahan bisnis ideal bagi masyarakat yang ingin bergelut di peternakan dalam membantu swasembada daging dan tidak perlu adanya impor daging lagi,” tutup Iqbal. (Ahmad/Red).