SERANG, BINGAR.ID – Dalam rangka menindaklanjuti Perjanjian Kerjasama (PKs) yang telah disepakati, antara Forum Pelestari Terumbu Karang (FPTK) Provinsi Banten dengan Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (LPPM Untirta) pada 18 Juni 2025 lalu.
Lembaga lingkungan serta lembaga akademisi di Provinsi Banten ini, berencana akan mengembangkan konsep “Blue Economy” bagi masyarakat pesisir, melalui Program Edukasi & Konservasi Terumbu Karang.
Baca Juga : Dalam Rangka Pelestarian Terumbu Karang, LPPM Untirta Jalin PKs Dengan F-PTK Banten
“Program ini akan kami luncurkan pada Juli tahun 2025 ini sebagai kegiatan tindak lanjut dari PKs yang telah kami sepakati pekan lalu,” ujar Ketua FPTK Provinsi Banten, Nurwarta Wiguna.
Ia menegaskan, Blue Economy, atau ekonomi biru yang diusungnya tersebut, mengacu pada pemanfaatan, pelestarian dan regenerasi lingkungan laut.
“Ini adalah konsep yang berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial dan pelestarian mata pencaharian sambil memastikan keberlanjutan lingkungan laut dan wilayah pesisir. Ekonomi biru mencakup sektor-sektor seperti perikanan, akuakultur, transportasi laut, energi laut, teknologi, rekreasi dan pariwisata,” paparnya.
Baca Juga : FPTK Banten Gagas “Ngopi Mantab” Bersama FPRB Pandeglang
Dikatakannya juga, pada tahap awal FPTK Banten & LPPM Untirta akan meluncurkan Program Edukasi & Konservasi terumbu Karang, dengan salah satu kegiatannya, yakni transplantasi karang di beberapa pulau di Provinsi Banten.
Program tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat umum (wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara), komunitas/organisasi masyarakat, pelajar & mahasiswa.
“Lokasinya difokuskan di Pulau Badul dan Oar, Kecamatan Sumur, Pulau Liwungan, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang dan Pulau Tunda, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Diharapkan, kegiatan ini akan mendorong perkembangan ekonomi bagi masyarakat pesisir,” imbuh Nurwarta.
Baca Juga : Bersama KPP dan Komunitas Mahasiswa, FPTK Lakukan GRTK di Badul
Sementara Kepala Pusat Penelitian, Pengembangan Wilayah Keberlanjutan, Studi Ekonomi dan Lingkungan Hidup LPPM Untirta, Assoc. Prof. Dr. Sugeng Setyadi, S.E., M.Si, mendukung gagasan FPTK Banten untuk mengembangkan konsep Ekonomi Biru, dengan fokus kegiatan pada upaya pelestarian terumbu karang di Banten.
“Melalui konsep Ekonomi Biru, pemanfaatan sumber daya laut dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan penghidupan, dan lapangan pekerjaan, khususnya bagi masyarakat pesisir sambil menjaga kelestarian ekosistem laut,” tandasnya.
Sugeng menambahkan, LPPM Untirta akan memberikan dukungan terhadap Program Ekonomi Biru ini dengan melibatkan peran aktif mahasiswa dan dosen, terutama melalui kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) untuk mengedukasi masyarakat pesisir tentang pentingnya menjaga dan merawat terumbu karang. Sementara, untuk studi ekonomi dan lingkungan hidup wilayah pesisir, LPPM Untirta akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait.
“Dalam kaitan ini, kami akan berkolaborasi dengan lembaga lain, baik pemerintah maupun non-pemerintah, sehingga program dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta mengawal agar program ini berkelanjutan, selaras dengan semangat Untirta maupun Pemprov Banten yang tengah mengawal pencapaian Sustainable Development Goals atau SDGs,” ungkap Sugeng yang juga Ketua SDGs Center Untirta. (Adytia)