Lokakarya Bambu Boeatan Tjibalioeng Masuki Ranah Konservasi 

Boeatan Tjibalioeng

Peserta lokakarya penanaman bambu foto bersama usai melakukan penanaman bambu disejumlah titik di daerah Cibaliung-Cibitung. (Dok. Ekosistem Boeatan Tjibalioeng)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sukses dengan lokakarya pembuatan alat musik dan pengaryaan lagu dengan instrumen bambu, Ekosistem Boeatan Tjibalioeng meneruskan misinya untuk mengajak masyarakat kembali menyadari peran, fungsi, dan nilai bambu bagi kehidupan.

Kali ini, mereka mulai masuk ke ranah konservasi tanaman bambu, untuk memperkuat kesadaran dalam menjaga lingkungan dan ekosistem alam di kalangan masyarakat khususnya di Cibaliung. Konservasi ini mereka wujudkan dengan melakukan penanaman 1.000 bibit bambu di area sekitar bibir sungai dan eks tambang yang ada di Kecamatan Cibaliung dan Cibitung, Kabupaten Pandeglang.

Baca Juga : Boeatan Tjibalioeng Kembali Ciptakan Kreasi dari Bambu, Kali Ini Masakan

Ada lima titik penanaman bibit bambu ini, tersebar di Gunung Cabe Desa Mendung, Sungai Cinibung Desa Sukajadi, Sungai Nyi Jompong Desa Cibaliung, Gunung Batu Desa Cibaliung, dan di Kampung Sukapura Desa Malangnengah.

Lokakarya ini dilakukan secara kolektif, besama Aparatur Desa, Pemerintah Kecamatan Cibaliung, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Cibaliung, gapoktan dan juga masyarakat sekitar. Ada sekitar 30 peserta dari latar belakang dan 5 narasumber yang dilakukan selama 5 hari, 27-31 Juli 2024.

Baca Juga : Boeatan Tjibalioeng Gelar Lokakarya Penciptaan Musik Bambu

“Selain melestarikan habitat bambu, kegiatan konservasi ini juga bertujuan untuk memperkuat kesadaran untuk menjaga lingkungan dan ekosistem alam di kalangan Masyarakat. Setiap titik dipilih dengan cermat untuk memastikan bahwa penanaman bambu dapat memberikan manfaat maksimal dalam menjaga ekosistem serta mendukung keberlanjutan lingkungan hidup,” kata Ketua Lembaga Ekosistem Boeatan Tjibalioeng, Rizal Mahfud, Senin (5/8/2024).

Peserta lokakarya dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan dipandu oleh ahli dalam praktik penanaman bambu yang efektif. Mereka tidak hanya belajar teknik-teknik yang tepat dalam menanam bambu, tetapi juga diajak untuk memahami peran penting bambu dalam menjaga kualitas tanah, air, serta keanekaragaman hayati lokal.

Baca Juga : Petani Sekaligus Musisi, Boeatan Tjibalioeng Rilis Lagu Semangat Agraria

“Kami berharap dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan sekitar. Bambu yang kami tanam dapat tumbuh sehat dan dapat menjadi media kreatifitas di masa mendatang,” ucap dia.

Kepala Balai Penyuluh Pertanian Cibaliung, Anah menyambut baik kegiatan tersebit. Dia menilai, pergerakan ini merupakan inisiatif yang keren dari para pemuda yang konsen di bidang kebudayaan.

“Meski di Cibaliung sendiri rumput raksasa atau bambu ini tak lazim ditanam, manfaatnya sangat luar biasa. Kita tak bisa lepas dari bambu sebagai kebutuhan hidup sehari-hari,” ungkapnya. (Ahmad)

Berita Terkait